NASA Serius Cari Air di Bulan

Lokasi peluncuran roket raksasa Artemis NASA.
Sumber :
  • Craig Bailey/Florida Today via AP

VIVA Tekno – Jika tidak berhalangan, Artemis 1 akan diluncurkan pada 29 Agustus mendatang. Misi tersebut akan menguji roket Space Launch System (SLS) baru, pesawat ruang angkasa Orion dan sistem darat di Kennedy Space Center di Florida, AS.

Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) berharap kombinasi teknologi ini akan membuat manusia bisa kembali ke bulan dalam beberapa tahun ke depan.

Artemis 1 akan membawa 10 muatan sekunder. Dua di antaranya adalah cubesat yang dirancang untuk mencari air di Bulan, Lunar IceCube dan Lunar Polar Hydrogen Mapper (LunaH-Map).

Ketika manusia kembali ke Bulan dan melakukan perjalanan lebih jauh, penemuan air menjadi hal yang sangat penting untuk misi jangka panjang karena calon penjelajah berharap untuk memanen udara yang dapat bernapas dan bahan bakar roket dari es.

Lunar IceCube sedang dikembangkan oleh Morehead State University di Kentucky. Cubesat seberat 31 pon (14 kilogram) akan membawa instrumen NASA yang disebut Broadband Infrared Compact High-Resolution Exploration Spectrometer (BIRCHES).

Teknologi itu akan memetakan air di permukaan satelit alami Bumi dan juga di eksosfer, lapisan tipis gas yang mengelilingi Bumi, menurut situs Space, Rabu, 17 Agustus 2022.

"Lunar IceCube akan membantu membuka jalan bagi misi manusia melalui misi robotik yang jauh lebih murah dan mengatasi dinamika air di Bulan," kata Manajer Penelitian dan Pengembangan Eksplorasi NASA, Mark Lupisella.

Ini tidak hanya penting untuk sains, tetapi juga penting untuk mengurangi biaya misi manusia dalam jangka panjang, tambahnya.

Misi tersebut juga akan menguji pendorong propulsi ion baru, yang beroperasi secara elektrik menggunakan sejumlah kecil propelan untuk memberikan dorongan kecil dan menggerakkan pesawat ruang angkasa di sepanjang jalurnya, mirip dengan sayap kupu-kupu.