Rusia Operasikan Fasilitas Nuklir di Halaman Belakang AS

Ilustrasi nuklir.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno Rusia telah mengoperasikan dua fasilitas penelitian nuklir. Ini merupakan sebuah langkah yang mengkhawatirkan di mana pabrik berjalan itu di Bolivia, Amerika Selatan.

Kabar ini muncul ketika Rusia berusaha untuk memperluas pengaruhnya di negara-negara pro-Moskow. Bolivia mendorong pengaruh Amerika Serikat (AS) di Amerika Selatan, memungkinkan Rusia untuk mengulurkan tangannya ke negara-negara yang sedang menikmati kedekatan dengan Paman Sam. 

Dengan pabrik yang diterapkan di negara Amerika Selatan, potensi rute langsung ke Amerika Serikat (AS) hanya 5.000 km, mengurangi separuh jarak dari Rusia ke Florida.

Langkah tersebut telah diselesaikan oleh raksasa energi Rusia Rosatom yang telah melakukan uji coba fasilitas industri pertama dari pusat penelitian dan teknologi nuklir, menurut pengumuman perusahaan.

Kompleks radiofarmasi siklotron pra-klinis dan pusat iradiasi serbaguna telah diluncurkan di El Alto, menurut situs Express, Selasa, 9 Agustus 2022.

Sementara kompleks siklotron-radiofarmasi praklinis, yang dilengkapi dengan siklotron diharapkan menyediakan radiofarmasi bagi pusat kedokteran nuklir Bolivia untuk uji klinis lebih dari 5.000 pasien per tahun.

"Dengan demikian, warga Bolivia akan dapat menjalani pemeriksaan medis yang tepat waktu dan berkualitas tinggi dengan bantuan persiapan kedokteran nuklir tingkat lanjut," kata perusahaan.

Kesepakatan tersebut membuat khawatir karena motif Rusia atas proyek tersebut dapat menyebabkan aktivitas yang lebih berbahaya yang mengingatkan pada Krisis Rudal Kuba selama Perang Dingin.