Umur Pengguna Layanan 3G XL Axiata Tinggal 4 Bulan Lagi

Logo XL Axiata.
Sumber :
  • Dok. XL Axiata

VIVA Tekno – Operator telekomunikasi XL Axiata mematikan jaringan 3G secara bertahap hingga akhir tahun ini untuk dialihkan ke 4G.

Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O Baasir berharap layanan 3G sudah dihentikan di semua kota sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi ke depannya.

Menurut dia, migrasi dari jaringan 3G ke 4G ini tidaklah terlepas dari kebutuhan masyarakat terhadap akses internet yang terus meningkat kian harinya, sehingga migrasi jaringan ini menjadi suatu keniscayaan yang harus segera dirampungkan.

"Saat ini kebutuhan masyarakat mengakses internet meningkat di era pandemi COVID-19. Mau tidak mau, kebutuhan untuk memigrasikan jaringan diharapkan bisa selesai di akhir tahun ini," ujar Marwan, dalam keterangan resminya, Jumat, 5 Agustus 2022.

Nantinya, frekuensi yang semula digunakan untuk jaringan 3G akan dialihkan untuk jaringan 4G dan XL sendiri telah memiliki lebar pita 5 MHz di frekuensi 2.100 MHz untuk menggelar 3G yang artinya, kedepannya akan dialihkan untuk menunjang jaringan 4G.

Marwan juga turut menekankan, bahwasnya migrasi jaringan dari 3G ke 4G ini membutuhkan infrastruktur yang memadai dan memigrasikan teknologi dari 3G ke 4G atau 5G perlu memastikan terlebih dahulu apakah jaringan tersebut ada atau tidak.

"Tidak cuma soal migrasi, tapi kapasitas tidak mencukupi," tegas Marwan.

Saat ini, XL bukanlah satu-satunya operator yang tengah berniat untuk melakukan migrasi tersebut. Dua operator telekomunikasi besar lainnya, seperti Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison, sebelumnya juga telah berniat untuk secara bertahap menghapus layanan sinyal 3G mereka pada tahun ini.

Migrasi dari 3G ke 4G tidak lepas dari permintaan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang hendak menjadikan layanan generasi keempat itu sebagai tulang punggung komunikasi nasional.

Untuk menunjang hal tersebut, Kominfo sendiri juga telah mengalokasikan lima frekuensi seluler yang bisa digunakan oleh pihak operator telekomunikasi untuk menggelar layanan yang meliputi, 800MHz, 900MHz, 1800MHz, 2,1GHz dan 2,3GHz, di mana tiga di antara lima spektrum frekuensi tersebut telah disediakan untuk menunjang jaringan LTE.

"Yang dipakai 1800MHz, 2,1GHz dan 2,3GHz. Sedangkan 800MHz dan 900MHz masih fokus handle trafik 4G karena sedang proses transisi untuk shut down 3G tahun ini," paparnya.