Motif Elon Musk Batalkan Akuisisi sedang Diselidiki Twitter

Elon Musk dan Twitter.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Twitter saat ini sedang menyelidiki lebih dalam motif Elon Musk untuk membatalkan kesepakatannya dalam mengakuisisi Twitter. Dikabarkan, Twitter minggu ini telah mengeluarkan lusinan panggilan pengadilan sipil terhadap sejumlah bank internasional. Termasuk, salah satunya unit milik Morgan Stanley, co-investor dalam kesepakatan itu dan Brookfield Asset Management, termasuk juga panggilan pengadilan terhadap penasihat Elon Musk.

Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari salah satu pihak. Sementara Morgan Stanley menolak untuk berkomentar, Brookfield sebagai perwakilan Elon Musk, dan Twitter juga tidak menanggapi. Panggilan pengadilan mencari dokumen dan komunikasi yang terkait dengan kesepakatan dan pembiayaannya, serta informasi apa pun yang terkait dengan kekhawatiran tentang akun Twitter palsu atau akun bot yang sempat ramai dipermasalahkan oleh Elon Musk. Mereka juga ingin mendengar dari pihak yang berkepentingan tentang potensi dampak perubahan harga saham Tesla, mengutip dari situs Gizchina, Kamis, 4 Agustus 2022.

Panggilan pengadilan berasal dari gugatan Twitter terhadap Musk. Twitter berharap Musk akan terus menyelesaikan kesepakatan  yang telah dijanjikan sebelumnya. Adapun, pertempuran diantara keduanya akan berlangsung dalam proses persidangan selama lima hari yang akan dimulai pada 17 Oktober di Delaware Chancery Court.

Para ahli mengatakan, panggilan pengadilan ini menunjukkan bahwa Twitter hendak mengetahui lebih dalam bagaimana pemberi pinjaman, investor, dan penasihat berkomunikasi setelah Musk menandatangani kesepakatan pada akhir April lalu.

"Mereka menduga dia berkonspirasi di belakang layar untuk mengacaukan semuanya," kata Minor Myers, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Connecticut.

Sebelumnya, Musk juga telah mengumumkan pada 8 Juli lalu bahwa ia telah meninggalkan akuisisi Twitter, dengan alasan pelanggaran perjanjian pihak lain dan kegagalan untuk memberikan informasi yang relevan tentang akun palsu. 

Twitter mengatakan akun palsu itu hanya alasan dan hanya ada satu masalah yang benar-benar penting, dan itu adalah ketentuan perjanjian. Musk sekaligus juga berdalih dengan mengatakan dia meninggalkan kesepakatan tersebut karena Twitter telah memecat eksekutif dan sepertiga dari tim akuisisi bakatnya, melanggar kewajibannya untuk "menjaga bagian penting dari organisasi bisnis yang ada pada dasarnya tetap utuh."

Para ahli mengatakan Twitter ingin memahami kekhawatiran pemberi pinjaman tentang data akun palsu Twitter dan apakah itu semengkhawatirkan seperti yang digambarkan oleh Elon Musk. Twitter meminta investor untuk informasi tentang komunikasi yang mereka lakukan dengan kroni Musk, termasuk Steve Jurvetson, mantan anggota dewan Tesla dan direktur perusahaan roket Musk, SpaceX, tentang kesepakatan Twitter. Sementara, Jurvetson belum berkomentar dan hingga saat ini masih memilih untuk bungkam.

Sementara itu, Theodore Kittila, seorang litigator perusahaan di Delaware, mengatakan Twitter ingin tahu persis bagaimana Musk berbicara secara pribadi ketika dia secara terbuka membuat cuitan tentang kekhawatirannya tentang akun Twitter palsu.

“Mereka ingin menggali lebih dalam apa yang terjadi di balik cuitan itu, itulah sebabnya mereka melihat ke dalam email untuk mencoba dan mencari tahu apa sebenarnya percakapan itu dan apa yang mendorong Musk untuk mengakhiri kesepakatan”. Ujar Kittila.