Ekonomi Lesu, Apple Terancam

Seri iPhone 12.
Sumber :
  • 9to5Mac

VIVA Tekno – Apple harus bersiap akan melemahnya permintaan di China karena pembeli membatasi pengeluaran ekonomi yang lesu, menurut peringatan beberapa analis.

Pernyataan ini keluar setelah pembuat iPhone mengatakan permintaan telah pulih pada pertengahan Juni setelah penguncian Covid-19 menghambat penjualan.

Pembuat iPhone pada hari Kamis melaporkan pendapatan kuartalan di Greater China turun satu persen, menghentikan laju kuartal yang kuat di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, pendapatan Apple naik dua persen, mengalahkan perkiraan sebelumnya dan perusahaan mengatakan tidak ada penurunan permintaan iPhone secara global meskipun indikator makroekonomi berubah negatif.

Bos Apple, Tim Cook menyalahkan penurunan pendapatan Greater China pada penguncian ketat di kota-kota China, yang memaksa jutaan orang untuk tinggal di rumah dan memukul ekonomi negeri Tirai Bambu itu.

"Kami memang melihat permintaan yang lebih rendah berdasarkan penguncian Covid-19 di kota-kota yang terkena dampak penguncian. Dan kami memang melihat kenaikan di kota-kota yang sama menjelang akhir kuartal pertama," katanya.

Pembatasan ketat China untuk membasmi virus corona telah melemahkan pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia, dengan kepercayaan konsumen mendekati rekor terendah.

Investasi swasta melambat dan pengangguran kaum muda tembus rekor 19,3 persen mendorong seruan untuk stimulus pemerintah, menurut laman Channel News Asia, Jumat, 29 Juli 2022.

Apple minggu ini mengumumkan diskon pada iPhone dan perangkat keras lainnya untuk pelanggan China, sebuah langkah yang kerap dilakukan ketika penjualan lambat.

Pesaing utama Apple di segmen kelas atas, Huawei, mengalami penurunan penjualan setelah sanksi Amerika Serikat yang mencegahnya mendapatkan komponen utama. Sementara Honor, mantan partner Huawei tumbuh cepat meski belum menembus pasar kelas atas.

Secara keseluruhan penjualan smartphone China pada April-Juni turun 14,2 persen per tahun dan volume mencapai level terendah satu dekade, menurut Counterpoint Research.

Pangsa pasar Apple di China naik sedikit menjadi 15,5 persen pada kuartal tersebut bahkan ketika volume penjualannya turun 5,8 persen.

Analis IDC Will Wong mengatakan bahwa tidak seperti pada akhir 2020, ketika permintaan ponsel di China melonjak setelah penguncian Covid-19 pertama, penjualan ponsel diperkirakan akan menyusut.