Sederet Kelebihan TV Digital Dibanding Analog
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan segera menghentikan siaran TV analog untuk seluruh Indonesia pada November mendatang. Proses 'suntik mati' dilakukan secara bertahap sejak akhir April 2022.
Untuk tetap dapat menikmati siaran televisi, masyarakat bisa menggunakan perangkat set top box (STB). Pemerintah bersama perusahaan swasta bahkan menyediakan STB gratis untuk rumah tangga tidak mampu.
Selain STB, bisa juga menggunakan TV parabola free to air atau media berlangganan berbasis satelit atau kabel.
Alternatif lain adalah dengan TV Android. Sejak beberapa tahun lalu berbagai merek telah meluncurkan televisi pintar dengan berbagai ukuran, fitur dan harga. Salah satu merek yang turut meramaikan industri ini adalah Xiaomi.
Menurut Product Marketing Manager Xiaomi Indonesia, Calvin Nobel Martin, ada perbedaan dari TV analog dan TV digital. TV analog masih menggunakan spektrum wave atau radio yang terkadang naik-turun, tergantung pemancar sinyal.
"Ketika gelombang tidak tertangkap dengan bagus, ada 'semut' di siarannya. Sedangkan gambar di perangkat digital akan lebih bersih dan jernih," ujarnya kepada media di bilangan Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022.
Calvin juga menjelaskan dari segi pemasangan, TV digital jauh lebih ringkas dibanding TV analog. Perangkat analog lebih rumit karena pengguna harus menyiapkan antena untuk di pasang di dalam maupun di luar ruangan.
Pada bulan Mei perusahaan asal China ini meluncurkan seri high-end dari TV Android yaitu Xiaomi TV Q1E 55 inchi yang dijual dengan harga Rp8,5 juta.
Sedangkan untuk seri paling baru adalah Xiaomi TV P1E 65 inchi yang dibanderol Rp9,5 juta, menyasar konsumen yang mencari perangkat paling besar dengan spesifikasi sederhana.
Sementara untuk Xiaomi TV A2 Series tersedia dalam dua ukuran mulai dari 43 inchi UHD (4K) dan 55 inchi UHD (4K). Seri yang memiliki harga Rp4-6 juta ini menawarkan desain yang berkelas dan premium.