Elon Musk dalam Bahaya
- Getty Images
VIVA Tekno – Sebuah laporan menyebut bahwa kesepakatan Elon Musk untuk membeli Twitter dalam bahaya berdasarkan tiga sumber anonim yang mengatakan bahwa kubu miliarder telah berhenti terlibat dalam diskusi tertentu seputar pendanaan untuk perjanjian tersebut.
Musk tidak melakukannya sendiri dalam usahanya membeli Twitter. Dia memerintahkan Larry Ellison, perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz, Fidelity, pertukaran crypto Binance dan perusahaan investasi negara Qatar.
Perubahan arah yang drastis ini terjadi karena diduga adanya kekhawatiran bahwa data Twitter mengenai spam dan bot pada platform tidak dapat diverifikasi, menurut laman The Verge, Jumat, 8 Juli 2022.
Laporan itu muncul hanya beberapa jam setelah Twitter melakukan panggilan konferensi dengan outlet media untuk menjelaskan bahwa data akun spam dan teknologi untuk memblokir bot baik-baik saja.
Sudah sekitar sebulan sejak Twitter memberi tim Musk akses ke 'firehose' data untuk mendukung klaim perusahaan bahwa bot mewakili kurang dari 5 persen dari jumlah pengguna aktif harian.
Akses itu baru dibuka setelah tweet dari Elon yang mengatakan kesepakatan akuisisi ditangguhkan dan pengacara Musk mengirim surat yang mengklaim bahwa perusahaan melanggar materi dari kesepakatan akuisisi dengan menolak memberi akses ke data.
Dari sisi Twitter, mereka mengklaim bahwa sumber eksternal tidak mungkin memverifikasi jumlah karena memerlukan akses ke informasi -termasuk data akun- yang tidak dapat dibagikan secara aman.
Melanggar perjanjian akan membuat seseorang didenda sebesar US$1 miliar sebagaimana tercantum dalam perjanjian awal mereka. Perselisihan hukum tentang siapa yang salah dan apakah Musk akan diizinkan mundur atau tidak, bisa memakan waktu lama untuk diselesaikan.