FBI: Ancaman Operasi China Sangat Mengerikan

Direktur FBI, Christopher Wray dan Direktur Jenderal MI5, Ken McCallum.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Kepala Federasi Bureau of Investigation (FBI) dan layanan keamanan domestik Inggris mengeluarkan peringatan mengerikan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh operasi mata-mata pemerintah China.

Direktur FBI, Christopher Wray dan Direktur Jenderal MI5, Ken McCallum mengatakannya dalam sebuah acara yang diadakan di markas MI5 di London, di depan audiens yang notabenenya adalah CEO bisnis dan tokoh-tokoh senior di universitas.

"Pemerintah China akan mencuri teknologi Anda dan menggunakannya untuk melemahkan bisnis dan mendominasi pasar," ujar Wray seraya menambahkan menjaga kerahasiaan teknologi lebih bermanfaat dibanding mengakses pasar China.

Artinya mempertahankan keunggulan teknologi akan meningkatkan nilai perusahaan daripada bermitra dengan China untuk menjual produknya ke pasar China. Mitra diklaim akan mencuri dan menyalin inovasi. 

"Ini ancaman yang bahkan lebih serius bagi bisnis barat daripada yang disadari oleh banyak pebisnis canggih," katanya.

Keduanya menuduh bahwa pemerintah China terlibat dalam 'kampanye terkoordinasi' untuk mendapatkan akses ke teknologi penting dan untuk 'menipu serta mencuri dalam skala besar', melansir dari laman The Verge, Jumat, 8 Juli 2022.

Program peretasan pemerintah China mengerdilkan setiap negara besar dan memiliki jaringan operasi intelijen global. Ancaman itu membuat MI5 menjalankan investigasi tujuh kali lebih banyak terhadap aktivitas China dibandingkan empat tahun lalu. Sementara FBI membuka dua investigasi kontra intelijen baru setiap harinya.

Seorang juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu membantah tuduhan tersebut, mengatakan bahwa pemerintah negara itu dengan tegas menentang dan memerangi semua bentuk serangan dunia maya dan tidak akan pernah mendorong, mendukung, atau memaafkan mereka. 

"Pemerintah China menyatakan bahwa mereka tidak ikut campur dalam urusan negara lain, tetapi akan mempertahankan diri dari serangan siber. Politisi AS telah menodai citra China dan melukis China sebagai ancaman dengan tuduhan palsu," ujarnya.