Sulit dan Takut Percaya Orang Lain? Bisa Jadi Pisanthrophobia

Ilustrasi tak bisa dipercaya.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Kepercayaan memang menjadi landasan dalam berbagai hal, khususnya dalam hubungan antar manusia, baik pertemanan, keluarga, percintaan hingg antar rekan kerja juga membutuhkan kepercayaan. Akan sulit rasanya memiliki hubungan yang "kuat" jika tak ada rasa percaya satu sama lain. 

Nah, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki trust issue yang parah sehingga mengganggu, bisa jadi itu mengarah atau malah sudah Pistanthrophobia.

Ilustrasi tak bisa dipercaya

Photo :
  • U-Report

Pisanthrophobia adalah adalah rasa takut mempercayai orang lain. Fobia ini sering kali disebabkan oleh hasil dari kekecewaan serius atau akhir yang menyakitkan dari hubungan sebelumnya.

Menurut Dana McNeil, mengutip dari Heathline, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi asal Amerika mengatakan, orang dengan fobia ini memiliki rasa takut untuk terluka lagi dan menghindari berada dalam hubungan yang terlalu dalam. Tujuannya, supaya tidak merasakan pengalaman menyakitkan serupa di masa depan. Sayangnya, mereka yang menderita hal ini, pada akhirnya akan menahan diri dan ‘tutup’ terhadap hal-hal positif dari orang lain. Ketika mengalami pistanthrophobia, mereka tidak akan pernah memiliki hubungan yang ideal dan langgeng. 

Belum banyak penelitian mengenai pistanthrophobia, namun ini dikategorikan sebagai fobia spesifik yang berkaitan dengan suatu situasi, seperti di jelaskan di atas, contohnya pernah disakiti. 

Menurut laporan National Institute of Mental Health, Amerika Serikat, fobia spesifik adalah hal yang sering terjadi dan diperkirakan terjadi pada 12,5 persen warga Amerika. Fobia sendiri merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitabya takut berlebih pada sesuatu, bisa jadi orang lain, aktivitas, situasi, hewan, atau benda.  

Ada ciri - ciri pisanthrophobia yang dijelaskan McNiel, seperti : 

a. Panik dan takut berlebihan terus-menerus, dan sangat menyiksa perasaan, hingga berada di level yang mengancam.

b. Sangat ingin pergi dari pemicunya, baik orang, objek, mupun situasi. Dalam hal ini, pistanthrophobia membuat penderitanya ingin menghindari pasangan atau hal lain yang mengingatkannya untuk percaya pada pasangan.

c. Sulit bernapas.

d. Jantung berdetak kencang.

e. Gemetar.

f. Menghindari pembicaraan tentang interaksi dengan orang yang potensial menjadi pasangan.

g. Tidak reseptif jika diajak kencan atau memadu hubungan yang lebih serius.

h. Tidak nyaman jika membahas romantisme, percintaan, kencan, dan sebagainya.

Jika seseorang sudah merasa seperti itu dan semakin parah, lebih baik pergi ke tenaga ahli yang dapat membantu seperti psikiater atau psikolog. Hal ini agar si penderita bisa mendapat terapi yang dibutuhkan. Jenis terapi ini banyak, salah satunya cognitive behavioral therapy (CBT), seperti paparan dan pencegahan respons, psychodynamic psychotherapy. "Sama seperti menangani pasien takut laba-laba atau ketinggian, pasien pistanthrophobia juga perlahan perlu diberi paparan dan toleransi pada stimulus yang mereka takuti," jelas McNeil