Beredar Batu Nisan Internet Explorer Bikin Gempar

Batu nisan Internet Explorer.
Sumber :
  • Twitter Soonson Kwon

VIVA – Seorang insinyur software atau perangkat lunak asal Korea Selatan Jung Ki-young membuat makam Internet Explorer tidak lama setelah Microsoft menutup peramban tersebut pada 15 Juni 2022.

Ia membuat nisan dengan logo "e" Internet Explorer berisi epitaf "Ia dulu sebuah perangkat yang baik untuk mengunduh peramban lain", seperti dikutip dari situs Turkey.postsen, Sabtu, 18 Juni 2022.

Jung rupanya membuat nisan ini karena terinspirasi dari hubungan benci tapi cinta dengan Internet Explorer. Dirinya juga menyebut peramban itu berjasa besar bagi pekerjaannya.

"Ia menyebalkan, tapi, saya mau bilang ini soal benci tapi cinta karena Explorer dulu menguasai suatu zaman," ungkapnya.

Batu nisan Internet Explorer.

Photo :
  • Twitter Intechage

Menurut dia, perlu waktu yang lebih lama memastikan situs dan aplikasi yang dia buat bisa berjalan di Internet Explorer dibandingkan dengan peramban lainnya. Tapi, para pengguna jasanya tetap ingin situs mereka terlihat bagus di Interent Explorer.

Peramban itu menjadi setelan utama di komputer pemerintahan dan bank Korea Selatan selama bertahun-tahun.

Jung menghabiskan sekitar 430 ribu Won atau Rp5 juta, untuk membuat makam Internet Explorer. Karyanya viral setelah dipajang di kafe miliknya di selatan kota Gyeongju.

Ia beralasan membuat nisan ini sebagai candaan dan tidak menyangka bisa terkenal di dunia maya. "Saya menyesali ia (Internet Explorer) pergi, tapi, saya tidak akan merindukannya. Jadi, buat saya, ia pensiun adalah kematian yang baik," papar Jung.

Internet Explorer.

Photo :
  • NDTV Gadgets 360

Internet Explorer diluncurkan pada 24 Agustus 1995 dan pada suatu masa pernah menjadi peramban andalan dunia. Perangkat lunak ini sudah terpasang pada setiap perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, yang artinya ada di miliaran komputer di dunia.

Pada pertengahan 2000-an, popularitasnya meredup karena kehadiran Google Chrome. Internt Explorer sering dijadikan "meme" karena ia lambat dibandingkan aplikasi lain.

Namun, puncak kejayaan Internet Explorer terjadi pada 2003, di mana saat itu penggunanya secara global mencapai 95 persen. Setelah pensiun, peramban alias browser Internet Explorer (IE) akan dinonaktifkan.

Sebagai pengganti Internet Explorer, nantinya akan digantikan oleh Microsoft Edge yang berbasis Chromium. Setiap pengguna yang membuka Internet Explorer 11 akan diarahkan ke Edge.