Memulihkan Penyakit Tiroid Lewat Terapi Nuklir
- Pixabay
VIVA – Selama ini nuklir cenderung dilihat dari sisi dampak bahaya. Padahal, radiasi nuklir dapat membantu untuk mengidentifikasi dan menghancurkan beberapa penyakit mematikan seperti mendiagnosis jantung, ginjal, hingga kanker.
Oleh karena itu, muncul kedokteran nuklir di industri kesehatan. Namun, rumah sakit yang menyediakan layanan kedokteran nuklir masih sedikit di Indonesia.
Salah satunya Mandaya Royal Hospital Puri, yang meluncurkan pusat layanan kedokteran nuklir dengan fokus pada pengobatan penyakit hipertiroid, kanker tiroid, dan gangguan kelenjar tiroid.
Nah, metode terapi yang diunggulkan adalah Ablasi Tiroid Radioaktif Iodium 131 (RAI) yang bertujuan menyusutkan hingga menghilangkan seluruh kelenjar tiroid yang menunjukkan sifat keganasan seperti kanker tiroid.
"Salah satu keunggulan metode terapi ini adalah mampu menangani kanker tiroid baik anak maupun dewasa tanpa tindakan pembedahan atau operasi," ujar Ketua Asosiasi Kedokteran Nuklir, Eko Purnomo, Senin, 13 Juni 2022.
Menurutnya, prosedur ablasi tiroid sendiri tidaklah rumit, pasien akan diminta untuk meminum zat radioaktif iodium 131 yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa seperti meminum obat pada umumnya, lalu pasien akan ditempatkan pada kamar isolasi selama tiga sampai lima hari tergantung dosis yang diberikan.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Komunikasi Mandaya Hospital Group, Erwin, menuturkan biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat ablasi tiroid berkisar Rp30 juta serta biaya Whole Body Scan (WBS) dimulai dari Rp3 juta.
"Kamar Ablasi Tiroid ini terhitung sangat langka. Karena, lebih dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia hanya ada 20 saja. Salah satunya Mandaya Royal Hospital Puri," tutur dia.
Layanan kedokteran nuklir Mandaya Hospital juga hadir sebagai solusi terapi berbagai penyakit lainnya seperti, kanker neuroblastoma, kanker hati, kanker prostat dan membantu tindakan diagnostic, bone scan, renogram ginjal, pendarahan intestinal, jantung, dan dakriosistografi mata.