6 Gejala Alergi Dingin yang Patut Diwaspadai, Nyawa Bisa Terancam

Alergi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Alergi dingin adalah salah satu keluhan kesehatan yang biasanya ditandai dengan biduran, ruam merah di area kulit, atau yang biasa disebut sebagai kaligata. Biasanya, hal ini terjadi setelah ia menyentuh benda yang sangat dingin, terkena udara dingin, atau setelah berenang di air dingin. Meskipun kejadian ini cukup jarang, alergi terhadap udara dingin ini tidak boleh dipandang sebelah mata. 

Sebagian orang yang mengalami alergi dingin ini memperlihatkan gejala yang cukup ringan. Namun, sebagian kasus yang lain memperlihatkan gejala yang berat sampai menurunkan kesadaran. Meski cukup membuat resah, biasanya alergi dingin yang dirasakan akan berkurang secara perlahan sampai menghilang dalam beberapa tahun seiring dengan perkembangan manusia. 

Siapa saja dapat mengalami alergi dingin ini, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk pada bayi yang baru lahir serta ibu hamil. Biasanya, alergi dingin ini bukan penyakit yang berbahaya, tapi sebagai respons yang tak biasa dari sistem kekebalan tubuh kita. Nah, untuk lebih lengkapnya, mari kita simak ulasan tentang alergi dingin yang dirangkum VIVA dari berbagai sumber. 

Gejala yang Ditimbulkan

Ilustrasi Kedinginan di Musim Hujan

Photo :
  • U-Report

Pada dasarnya, alergi tersebut datang sebagai bentuk respons daya tahan tubuh terhadap alergen yang dianggap membahayakan bagi tubuh. Alergen yang dimaksud adalah paparan suhu yang berada di bawah normal, dan juga sebagai sentuhan secara langsung dengan benda udara, padat, atau benda cair yang dingin. 

Alergi dingin ini bukanlah sebuah penyakit, tapi gangguan kesehatan terhadap sesuatu yang dingin. Bukan hanya pada udara dingin, tapi makanan atau minuman, sampai mandi dengan air dingin juga dapat memicu reaksi alergi dingin. Meski jarang ditemukan, tapi alergi ini tidak boleh dipandang sebelah mata karena bisa menjadi sesak nafas dan kehilangan kesadaran. 

1. Gatal dan Kemerahan

Umumnya alergi dingin ini akan membuat kulit seseorang menjadi tampak kemerahan, gatal-gatal, sampai biduran. Kondisi ini tentu akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman, sehingga akan sulit untuk beraktivitas atau tidur. 

2. Bengkak di Area Tertentu

Gejala alergi ini juga bisa memunculkan bengkak pada area tertentu. Misalnya, saat kamu memegang es batu, tangan akan memerah dan bengkak. Selain itu, bengkak juga bisa datang pada bagian tubuh lain yang terpapar udara dingin. 

3. Hipotensi

Hipotensi merupakan tekanan darah rendah atau berada di bawah rata-rata. Gejala tersebut bisa datang bila seseorang mengalami alergi dingin yang cukup berat. Selain itu, tekanan darah rendah ini akan mengakibatkan seseorang tak sadarkan diri. Umumnya, seseorang mengalami hipotensi terjadi bila tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. 

5. Anafilaksis

Anafilaksis merupakan reaksi dari alergi dingin yang paling parah dan memiliki potensi mengancam nyawa. Bila merasakan gejala ini, reaksi alergi yang datang akan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di dalam tubuh. Kemudian dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran dan bahkan berpotensi mengancam nyawa. 

6. Sulit Bernapas

Alergi dingin juga bisa datang dengan gejala pembengkakan pada area lidah serta tenggorokan, sehingga akan mengakibatkan seseorang kesulitan bernapas. 

Penyebab Alergi Dingin

Alergi.

Photo :
  • U-Report

Laman Mayo Clinic mengatakan bahwa praktik medis nirlaba dan kelompok riset medis yang berada di Amerika Serikat sampai saat ini belum mengatakan secara pasti penyebab munculnya alergi dingin. Sistem imun akan bereaksi secara berlebihan saat terpicu oleh sesuatu yang dingin sehingga bisa memunculkan alergi. 

Sistem imun di dalam tubuh akan bereaksi dan juga memberantas sesuatu yang dingin dengan mengeluarkan senyawa kimia dan histamin ke dalam peredaran darah. Pelepasan senyawa tersebut yang memunculkan error di dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala alergi dingin. 

Alergi dingin juga bisa diakibatkan oleh udara dingin atau penurunan suhu yang terjadi secara mendadak. Selain itu, udara yang lembap dan berangin juga menjadi salah satu penyebab kulit menimbulkan reaksi, seperti biduran. Namun, dalam beberapa waktu gejala ini bisa menghilang dengan sendirinya. 

Sementara itu, American Academy Pediatrics mengatakan bahwa genetik atau riwayat keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap risiko alergi pada anak. Bila timbul gejala alergi terhadap dingin akan lebih baik apabila diatasi lebih cepat. 

Cara Mengatasi Alergi Dingin

Ilustrasi wanita terkena alergi.

Photo :
  • U-Report

Untuk beberapa orang, dampak yang ditimbulkan oleh alergi tersebut bisa hilang dengan sendirinya setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sementara untuk beberapa orang yang lain bisa bertahan lebih lama. Adapun beberapa langkah yang dapat menjadi cara untuk mengatasi alergi tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Mengonsumsi Obat

Sebetulnya tidak ada jenis obat yang benar-benar bisa menyembuhkan alergi dingin. Tapi, dengan mengonsumsi tertentu bisa untuk meredakan gejala alergi dingin yang dialami. Beberapa obat yang dapat dijadikan sebagai penanganan pertama adalah antihistamin, dekongestan, dan loratadine. 

Di antara beberapa obat tersebut, antihistamin termasuk ke dalam obat non resep atau bebas. Sehingga kamu dapat membelinya di apotik terdekat. Tapi, untuk beberapa kondisi, seperti tengah hamil atau anak-anak yang mengalami alergi dingin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat yang cocok untuk meredakan gejala tersebut. 

2. Jaga Kehangatan Tubuh

Udara dingin atau paparan AC juga bisa menimbulkan gejala alergi dingin. Agar gejala ini tidak semakin memburuk, maka kamu harus menjaga tubuh supaya tetap dalam keadaan hangat. Misalnya dengan menggunakan jaket, selimut, sarung, atau kaus kaki. 

3. Jaga Suhu Ruangan

Hal lain yang tidak kalah penting untuk menghindari paparan alergi dingin adalah dengan memperhatikan suhu ruangan supaya tidak terlalu dingin atau terlalu lembap. Karena, suhu yang terlalu dingin atau lembap ini akan memperparah gejala yang sudah timbul. Caranya kamu bisa memamakai alat yang bisa mengatur kelembapan rumah supaya berada di bawah 50%.

Seperti yang kita ketahui bahwa kelembapan udara di atas 60% merupakan tempat yang sangat cocok untuk tungau atau jamur berkembang biak. Kondisi tersebut tentunya akan memperparah gejala alergi yang dirasakan. 

4. Menghindari Pemicu

Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa setiap orang bisa mempunyai pemicu alergi dingin yang berbeda. Maka dari itu, kamu harus memahami pemicu alergi dingin yang dialami. Pastikan juga bahwa kamu menjauhi pemicunya guna mencegah adanya gejala yang semakin parah. 

Kemudian perhatikan juga kapan gejala alergi tersebut, apakah kulit memerah setelah minum air es atau kulit gatal karena alergi dingin. Sebaiknya kamu juga menghindari mandi dengan memakai air dingin atau berenang ketika cuaca sedang dingin. Hal ini bisa mencegah alergi datang di kemudian hari. 

5. Periksa ke Dokter 

Saat timbul gejala alergi dingin, disarankan untuk segera periksa ke dokter. Bila gejala yang dirasakan cukup ringan, mungkin tidak akan mengganggu. Tapi, ada baiknya kamu meminta rekomendasi dokter tentang pengobatan atau perawatan yang tepat untuk mengelola kondisi alergi tersebut. 

Sementara itu, bila gejala berat seperti kesulitan bernapas atau anafilaksis datang, ada baiknya kamu segera membawa ke rumah sakit sehingga kondisi tersebut bisa segera teratasi.