Migrasi TV Analog ke Digital Berjalan Mulus, Ini Harapan Menkominfo
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) perdana di delapan wilayah yang berlangsung pada 30 April 2022 bisa menjadi contoh untuk ASO tahapan-tahapan berikutnya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Direktorat Penyiaran Kementerian Kominfo didapatkan hasil bahwa pelaksanaan migrasi siaran TV analog ke TV digital berjalan dengan mulus.
"Perlu untuk memonitor dari waktu ke waktu sehingga ASO di delapan kabupaten dan kota ini bisa menjadi contoh yang baik untuk nanti dilakukan di multiple ASO berikutnya atau tahapan-tahapan ganda dari ASO," kata dia, Selasa, 3 Mei 2022.
Menurutnya selain memantau evaluasi siaran yang muncul setelah menghentikan siaran TV analog, para bawahannya harus memastikan pembagian perangkat Set Top Box (STB) di wilayah yang bersiap menyambut ASO berikutnya juga perlu dipantau.
Hal itu agar tidak terjadi masalah dalam masa transisi yang akan dilakukan sehingga siaran TV digital bisa berjalan tanpa kendala yang berarti.
"Saya berharap bahwa usaha multiple ASO ini menunjukkan keberpihakan pemerintah lewat Kominfo, untuk memastikan migrasi ke TV digital dilakukan dengan dampak minimal di masa transisi," ujarnya.
Ia pun berharap ke depannya masyarakat Indonesia bisa menerima siaran digital sepenuhnya sehingga lebih banyak variasi bentuk siaran serta kanal-kanal TV baru yang bermunculan sehingga siaran TV nasional bisa semakin mendidik dan juga menghibur.
Tentunya dengan harapan siaran TV digital itu bisa menghadirkan kesetaraan tayangan yang selama ini tidak didapatkan selama siaran TV analog berlangsung. Johnny G Plate juga mengimbau dan mengajak seluruh penyedia layanan TV swasta, TV lokal dan TV komunitas untuk bisa segera bergabung ke ekosistem siaran TV digital.
"Hal itu untuk memastikan siaran-siaran mereka dapat melayani masyarakat dengan lebih baik, lewat ini masyarakat bisa menikmati lebih dari 600 kanal secara digital," tutur Menkominfo Johnny G Plate.
Adapun delapan wilayah yang pertama kali menjalani ASO di Indonesia yakni wilayah siaran Riau IV (Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai), NTT III (Kabupaten Timor Tengah Utara), NTT IV (Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka), dan Papua Barat (Kabupaten Sorong dan Kota Sorong).
Adapun dengan migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital membuat masyarakat di delapan wilayah itu setidaknya bisa mengakses siaran TV nasional dari TVRI nasional dan tidak terbatas pada sajian dari TVRI lokal yang dulunya hanya beroperasi empat jam setiap harinya.
Ada juga layanan TVRI World dan TVRI Sport yang menambah deretan konten menarik untuk ditonton lewat siaran TV digital. Khusus untuk kawasan Papua Barat yaitu Kabupaten Sorong dan Kota Sorong bahkan mendapatkan siaran digital dari penyiaran TV swasta yaitu Kompas TV.
Sebelumnya, di delapan wilayah itu mayoritas hanya bisa mengakses layanan TVRI lokal dengan durasi tayangan empat jam per hari, dan beberapa layanan TV lokal.
Untuk TV lokal dan TV yang dikembangkan Pemda di beberapa wilayah tersebut, dijanjikan akan segera menyusul untuk mengudara dengan teknologi siaran digital seperti TV Bengkalis untuk wilayah Riau IV (Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai) serta siaran LPP Biinmafo untuk wilayah NTT III (Kabupaten Timor Tengah Utara).
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital bisa menghubungi pusat layanan informasi 159, mengirim pesan ke akun Instagram @siarandigitalindonesia, atau langsung bertanya melalui chatbot di nomor 08118202208.