Anindya Bakrie Jadi Saksi Elon Musk Pemilik Sah Twitter

Anindya Bakrie bersama Elon Musk.
Sumber :
  • Instagram Anindya Bakrie

VIVA – Elon Musk resmi membeli Twitter seharga Rp634 triliun (US$44 miliar/US$54,2 per saham). Pendiri SpaceX dan Tesla itu menjanjikan sentuhan yang lebih lunak untuk mengawasi konten di media sosial berlogo burung biru.

Ia juga mempromosikan minatnya akan kebebasan berpendapat dan kritik tentang berbagai masalah di platform tersebut.

Harga ini sama dengan yang Elon Musk sebut dalam penawaran awal pembelian saham Twitter pada 14 April kemarin, seperti dikutip dari situs CBS News, Selasa, 26 April 2022. Pascamenyelesaikan transaksi, Twitter juga resmi menjadi perusahaan swasta.

Asal tahu saja, kabar gembira ini terjadi satu jam sebelum Elon Musk melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie di Giga Factory Texas, Amerika Serikat (AS).

Anindya bersama Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Perkasa Roeslani mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan investasi di Indonesia.

Aura kegembiraan Elon Musk pun diutarakan Anindya Bakrie melalui akun Instagramnya, @anindyabakrie.

Saat itu, ia melihat mood Elon Musk sedang bagus karena rencananya untuk mengakuisisi Twitter diterima oleh dewan perusahaan platform itu. "Pantas beliau dalam mood yang bagus dan seru," katanya.

Sementara itu, Pandu Sjahrir, yang juga ikut dalam rombongan berkata senada yang dituangkan dalam Instagram stories. "One hour after that meeting! I guess we brought good luck," ungkap Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analis Wall Street percaya kesepakatan akan diumumkan sebelum Twitter melaporkan hasil keuangan kuartal pertama tahun ini.

Setelah Elon Musk mengungkapkan bahwa dirinya telah membeli saham Twitter dan mengusulkan untuk membelinya secara langsung, dewan perusahaan mengadopsi tindakan anti-pengambilalihan yang dirancang untuk menangkis tawaran yang tidak bersahabat.

Tapi kemudian, mereka memutuskan untuk bernegosiasi setelah Elon Musk memperbarui proposalnya.

Ia mengatakan dalam dokumen yang diajukan ke regulator sekuritas Amerika Serikat bahwa uang untuk membeli Twitter berasal dari Morgan Stanley dan perbankan kakap lain, yang beberapa di antaranya dijamin oleh saham besar di Tesla.