Lewat Media Sosial, Sektor Logistik 'Ketiban Berkah' MotoGP Mandalika

Gelaran MotoGP Mandalika 2022 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) gencar menggunakan media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan Twitter untuk promosi dan pemasaran.

Melalui media sosial, membuat siapa pun, terutama pejabat publik, bisa berinteraksi dengan khalayak dalam waktu singkat, tanpa harus dibatasi ruang dan waktu.

Promosi gencar dilakukan perusahaan pelat merah ketika gelaran MotoGP Mandalika yang baru saja dihelat pada 18-20 Maret lalu, di mana adanya sinergi antar BUMN sebagai tuan rumah penyelenggara motogp.

Salah satu BUMN terlibat adalah Angkasa Pura Logistik (APLog), anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero).

Seperti dikutip dari situs www.aplog.co, Minggu, 27 Maret 2022, APLog ikut memeriahkan MotoGP Mandalika lewat media sosial Instagram resminya, @ap_logistics, yang mana setiap 3 jam mereka meng-update informasi tentang motogp yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mulai dari proses kegiatan cargo handling sampai destinasi wisata lewat konten Live Instagram, Quiz, serta informasi MotoGP.

Bukan itu saja. Melalui kanal YouTube, APLog menyajikan podcast “Logistalk” yang menghadirkan narasumber dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

"Di sini kami membahas tentang balapan motoGP dan keindahan Sirkuit Mandalika yang menjadi sorotan dunia," kata Direktur Utama APLog, Danny P Thaharsyah.

Selain promosi motogp, APLog juga membeberkan kesuksesannya dalam penanganan kargo kedatangan sampai dengan kepulangan motor dan peralatan balap motoGP.

"Seluruhnya sudah diselesaikan dengan kecelakan nihil (zero accident) yang berlangsung sejak tanggal 23 hingga 25 Maret kemarin. Inilah keunggulan kami dari sisi teknis penanganan kargo motoGP," jelas Danny.

Ia lalu bercerita proses loading re-export cargo MotoGP Mandalika telah berjalan sebanyak 2 kali dari total 5 kali flight yang akan ditempuh untuk kepulangan race equipment MotoGP.

Pada flight kargo yang pertama, dalam waktu sekitar 1 jam tim logistik berhasil melakukan pencapaian proses loading sekitar 70 ton.

Disusul flight kargo kedua sebanyak 88 ton dari total jumlah logistik secara keseluruhan 500 ton hingga penerbangan yang terakhir dengan ground time (± 2 jam) lebih baik dari standard operasional internasional (departure time before schedule) dengan zero accident.