Jangan Teledor sama Kanker

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama.

Data Globocan 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Salah satu penyebab tingginya angka kasus kejadian dan kematian akibat kanker payudara karena masih rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara secara klinis.

Padahal, sekitar 43 persen kematian akibat kanker bisa diselamatkan manakala pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan.

Tingginya angka kanker payudara di Indonesia menjadi prioritas penanganan oleh pemerintah seperti yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022.

Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini, dan tata laksana kasus.

Secara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80 persen perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, di mana 40 persen kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.

Untuk mencapai target ini, Kementerian Kesehatan juga dibantu oleh berbagai pihak, seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance juga turut memberikan dukungan kepada perempuan pengidap kanker payudara melalui donasi yang diberikan kepada YKPI.

Selain donasi, perusahaan pembiayaan berusia 40 tahun ini juga memberikan bantuan berupa standing fan, vitamin, cairan pembersih desinfektan, hand sanitizer, sabun cuci tangan dan juga masker.

"Kanker payudara yang merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia. Penting bagi kami untuk ikut berperan aktif dalam menaikkan tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Kami berharap bantuan ini dapat dioptimalkan sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya," ungkap Chief Financial Officer WOM Finance, Cincin Lisa Hadi, Sabtu, 19 Maret 2022.