WhatsApp Tidak Boleh Dipakai Kementerian, Lembaga hingga Militer
- Kaspersky
VIVA – Tentara Swiss dilarang menggunakan WhatsApp, Telegram, dan Signal saat bertugas maupun tidak mulai tahun ini. Sebagai gantinya, mereka menggunakan Threema – aplikasi pesan instan lokal – yang dianggap lebih aman dalam hal perlindungan data.
Seperti dikutip VIVA Tekno dari situs The Star, Minggu, 9 Januari 2022, pada akhir Desember tahun lalu, para komandan dan kepala staf tiga matra menerima email dari markas besar Angkatan Bersenjata Swiss yang memerintahkan agar seluruh personel, termasuk masyarakat yang sedang wajib militer, beralih menggunakan Threema.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Angkatan Bersenjata Swiss, Daniel Reist, tentara Swiss akan menanggung biaya US$4,35 atau Rp62 ribu untuk mengunduh Threema yang sudah digunakan kementerian/lembaga di negara netral tersebut.
"Penggunaan aplikasi pesan instan muncul selama operasi militer nonperang untuk mendukung rumah sakit dan program vaksinasi dalam mengendalikan pandemi COVID-19. Mulai sekarang, seluruh pasukan wajib menggunakan Threema untuk menghindari kebocoran data," ungkapnya.
Threema mengklaim telah mengantongi 10 juta pengguna. Mereka juga mengaku sebagai aplikasi pesan instan yang dirancang untuk menghasilkan data pengguna sedikit mungkin.
Platform tersebut juga tidak dibiayai oleh iklan dan semua komunikasi dienkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption) serta bersifat open source.
Layanan pesan instan seperti WhatsApp tunduk pada US Cloud Act yang memungkinkan otoritas Amerika Serikat (AS) untuk mengakses data yang disimpan oleh operator negeri Paman Sam, bahkan jika data tersebut disimpan di server di luar negeri.