Perusahaan Tak Punya Aplikasi Mobile, Siap-siap Ketinggalan
- Tech World Times
VIVA – Di tengah persaingan dan era digitalisasi bisnis, aplikasi mobile dimanfaatkan untuk berbagai tujuan mulai dari pengembangan produk, layanan pelanggan, pemasaran berbasis mobile bahkan pengumpulan data pelanggan.
Aplikasi mobile merupakan sebuah aset yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Khususnya di tengah era persaingan digitalisasi bisnis, perusahaan perlu melakukan pengembangan aplikasi mobile untuk memberikan kemudahan dalam melayani pelanggannya dan meraih pangsa pasar di kategorinya.
Pertumbuhan aplikasi mobile seiring sejalan dengan perkembangan teknologi digital yang telah mendorong pertumbuhan penggunaan smartphone di Indonesia.
Mengutip data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), hingga Maret 2021, jumlah pengguna ponsel pintar di Tanah Air telah mencapai 167 juta orang atau 89 persen dari total penduduk Indonesia.
Aplikasi mobile menjadi aset yang sangat penting bagi sebuah brand atau perusahaan di tengah popularitas smartphone. Melalui aplikasi mobile, brand dapat terhubung dengan lebih mudah kepada konsumen serta memanjakan mereka guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
“Kehadiran aplikasi mobile juga menjadi solusi efektif bagi perusahaan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan aktivitas. Tidak hanya itu, bahkan aplikasi mobile juga berpotensi menjadi magnet untuk menggaet pelanggan-pelanggan baru,” kata Kepala Eksekutif Tras n Co Tri Raharjo, Jumat, 10 Desember 2021.
Melihat manfaatnya yang sangat banyak, tidak mengherankan jika perusahaan atau brand, mulai dari perusahaan rintisan (startup) hingga perusahaan besar, semakin serius membangun dan mengembangkan aplikasi mobile sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
Jika perusahaan yang tidak memiliki aplikasi mobile, akan berpotensi ketinggalan dengan kompetitor.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Infobrand Group Susilowati Ningsih melihat adanya bukti keberhasilan perusahaan dalam menciptakan saluran pemasaran langsung sekaligus meningkatkan keterlibatan konsumen.
“Artinya, perusahaan menempatkan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama dan membangun positioning perusahaan dalam persaingan di era digital," ungkap dia.
Untuk itu, Tras N Co dan Infobrand menggelar riset Top Mobile Application Award 2021 yang dilakukan pada Agustus hingga Oktober 2021 dengan melibatkan 100 kategori aplikasi dan lebih dari 1.000-an aplikasi teriset, serta menggunakan 3 parameter penilaian, yakni Installed Based, Rating Application Based, dan User Experiences Based.
Adapun 10 kategori aplikasi mobile dengan unduhan terbanyak adalah Aplikasi Social Media (19,3 miliar), Aplikasi Online Chat (13,4 miliar), Aplikasi Voice/Video Call (8,4 miliar), Aplikasi Map, GPS Navigation (5,2 miliar), Aplikasi Music Player (2,5 miliar), Aplikasi Film & TV Berlangganan (1,2 miliar), Aplikasi Restaurant/Food Recommendation (311,75 juta), Aplikasi Marketplace (288,21 juta), dan Aplikasi Online Transportation (262,10 juta).
Sementara 10 kategori aplikasi mobile dengan ulasan terbanyak yakni Aplikasi Social Media (439,05 juta), Aplikasi Online Chat (294,42 juta), Aplikasi Voice/Video Call (195,88 juta), Aplikasi Music Player (46,28 juta), Aplikasi Marketplace (26,36 juta), Aplikasi Maps/GPS Navigation (25,96 juta), Aplikasi Film & TV Berlangganan (16,14 juta), Aplikasi Pembelajaran & Bimbel Online (14,54 juta), Aplikasi Online Transportation (14,17 juta), Aplikasi Layanan Pelanggan Provider Seluler (13,17 juta).
Peraih penghargaan Top Mobile Application Award 2021 antara lain My Super Indo untuk kategori Aplikasi Hypermarket/Supermarket, Alfagift untuk kategori Aplikasi Layanan Minimarket, Kimia Farma Online untuk kategori Apotek Online, BNI Mobile Banking untuk kategori Aplikasi Mobile Banking Bank Nasional, serta LinkAja untuk kategori Aplikasi Uang Elektronik.