Peluang Lapangan Kerja untuk Lulusan SMK Terbuka Lebar
- VIVA.co.id/Afra Augesty
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengatakan kehadiran Analog Switch Off (ASO) dapat membuka peluang lapangan kerja bagi para lulusan vokasi, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berfokus pada dunia penyiaran dan digital.
Hal itu disampaikan oleh Tenaga Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa Devie Rahmawati yang menyebutkan manfaat ASO selain bisa menghadirkan lebih banyak pilihan konten bagi masyarakat luas juga rupanya bisa membuka lebih banyak peluang untuk ekonomi dari industri kreatif bertumbuh.
“Kalau bicara soal membuat konten, saya melihat mahasiswa hingga adik-adik SMK yang mengambil jurusan broadcast bisa menghasilkan konten-konten bagus. Mereka bisa jadi bagian dari itu (ASO). Konten-konten positif mereka bisa membanjiri dan mengimbangi konten negatif di ruang digital,” kata Devie di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Desember 2021.
Ia menyebutkan di masa TV analog seperti saat ini, kerap kali konten dan tayangan yang ada di ruang publik kalah pamor dari konten- konten yang ada platform digital terutama di media sosial.
Meski cukup banyak konten-konten inspiratif dan menggugah, namun tidak sedikit konten negatif yang muncul dan berpotensi berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, jumlah tayangan yang kurang ramah anak masih mendominasi pertelevisian Indonesia sehingga ruang publik menjadi tidak maksimal untuk diakses oleh semua kalangan usia.
Untuk itu, dengan perpindahan TV analog ke TV digital yang dicanangkan lewat ASO diharapkan terjadi transformasi ke arah positif di industri TV Indonesia.
Masyarakat menjadi lebih banyak mendapatkan pilihan kanal TV dan juga jenis konten yang tentunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
“Dengan kondisi TV digital, masyarakat tentu diharapkan bisa mendapatkan tayangan yang isinya lebih cerah dan edukatif. Mudah-mudahan dengan perpindahan ke TV digital dari TV analog, teman-teman media bisa mengimbangi kecepatan dan bahkan menandingi kecepatan konten di media sosial,” ungkapnya.