Investasi Aset Kripto Tinggi, Harus Ada Jaminan Keamanan
- CFO.com
VIVA – Platform Decentralized Finance atau Defi semakin populer di sepanjang tahun ini. Namun begitu, investasi aset kripto tentu tetap memiliki risiko.
Kepopuleran DeFi menjadi penanda tingginya minat pada mata uang kripto atau cryptocurrency. Banyak investor kepincut dengan teknologi tersebut yang menjanjikan return investasi tinggi.
Namun seperti biasa, ketika ada yang populer tidak jarang mengundang pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Perusahaan analitik Blockchain berbasis di London, Inggris, Elliptic, mengungkapkan tindakan yang bertentangan dengan regulasi berkembang pada sektor yang menjadi minat masyarakat.
Mengantisipasi hal tersebut, Litedex Protocol hadir dengan sebuah konsep dan strategi keamanan yang matang.
"Kami menerapkan berbagai mitigasi risiko, seperti melakukan audit Certik untuk setiap smart contract. Tak hanya itu, smart contract kami pun sedang dalam proses penerapan asuransi seperti di Nexus Mutual," ungkap Kepala Eksekutif Litedex Protocol Andrew Suhalim, Selasa, 30 November 2021.
Ia melanjutkan, hal yang tak kalah penting adalah mengamankan infrastruktur IT, khususnya di back-end, untuk mengikuti pedoman terbaru dari Cloud Security Technical Reference Architecture (CISA), Infrastructure Security Agency of United States Digital services, serta Federal Risk and Autorization Managemen Program (FedRAMP) pada Agustus 2021.
Menurut Andrew, Litedex mempersiapkan keamanan infrastruktur dan Dex production engine, sesuai dengan Native Public Cloud Security Architecture, yang diendorse oleh lembaga berwenang. Ditambah lagi dengan hybrid cloud yang dikembangkan tim internal Litedex Protocol.
Berbagai langkah mitigasi ini dilakukan Litedex Protocol untuk memberikan jaminan keamanan bagi para investor, sekaligus menjadi pembeda dengan platform lokal lain yang lebih berorientasi pada keuntungan jangka pendek.