Begini Cara Panggil Alien ke Bumi
- The Mirror
VIVA – Alam semesta sangat besar dan tua. Di suatu tempat di alam semesta mungkin akan ada makhluk hidup yang lebih cerdas – alien – dari manusia yang tinggal di Bumi.
Tapi, sampai saat ini, para ilmuwan tetap berusaha untuk menemukan alien dari tanda-tanda yang ditemukan.
Selain mencari, ternyata ada juga cara untuk menghubungi alien dan memanggil mereka untuk datang ke Bumi.
Beberapa teknik dipakai para ilmuwan untuk mengirim petunjuk ke alien nun jauh di sana. Akan tetapi, yang lebih penting, adalah para ilmuwan harus mencari cara untuk mengirim peta galaksi yang bisa dibaca alien.
"Ini rumitnya. Jadi, jika Anda mencoba memberi tahu seseorang di mana Anda berada, maka Anda perlu memiliki beberapa referensi umum, bukan? Referensi yang tetap ideal dan dipahami," kata Astrofisikawan di Institute of Astrophysics of the Canary Islands, Hector Socas-Navarro, seperti dikutip dari Livescience, Selasa, 30 November 2021.
Meski begitu, Hector mengaku tidak ada yang tetap di galaksi. Bintang-bintang dan planet-planet terus berubah, yang bergerak mengelilingi satu sama lain.
Ia bersama para ilmuwan pun sudah menemukan beberapa cara untuk menyampaikan lokasi manusia di Bumi kepada siapa pun yang mungkin ada di luar sana.
"Beberapa orang mungkin menyarankan mengirin gelombang elektromagnetik. Tapi, kan, gelombang elektromagnetik mencakup segala sesuatu. Mulai dari cahaya yang tampak, gelombang radio, hingga inframerah," jelas dia.
Dengan memodulasi frekuensi gelombang elektromagnetik secara halus, para ilmuwan dapat memanfaatkan pesan kompleks dalam kode biner sederhana.
Karena gelombang elektromagnetik bersifat terarah, maka alien manapun yang mendapat sinyal semacam itu dapat dengan mudah melacaknya untuk datang ke Bumi.
Dari semua jenis gelombang elektromagnetik yang berbeda, gelombang radio adalah yang biasa digunakan untuk komunikasi semacam itu.
Pada frekuensi antara 1.420 hingga 1.720MHz, molekul hidrogen dan hidroksil bersifat kedap suara, lalu menyerap getaran yang lebih rendah dan lebih tinggi serta meninggalkan saluran yang relatif bebas dari kosmik.
Sebelumnya, para ilmuwan juga sudah menggunakan gelombang radio untuk mencoba komunikasi dengan alien di masa lalu.
Pada 1974, mereka memancarkan pesan frekuensi radio dari Teleskop Arecibo di Puerto Rico menuju gugus bintang M13, sekitar 21 ribu tahun cahaya jauhnya.
Pesan ini berupa piktograf biner sederhana yang berisi representasi dari molekul DNA hingga Tata Surya dan manusia, menurut Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).
Sejak saat itu banyak pesan radio ditembakkan ke luar angkasa, termasuk sinyal Across the Universe NASA pada 2008, yang seluruhnya terdiri dari lagu Beatles eponymous.