Anggaran Belanja Iklan Digital Indonesia Naik Rp7 Triliun
- Istimewa
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memprediksi Indonesia mengalami peningkatan anggaran belanja periklanan digital sebanyak 54 persen pada tahun ini dengan nilai US$500 juta atau Rp7,1 triliun.
"Periklanan digital merupakan komponen dari ekosistem. Kami menunjang pengembangan ekonomi digital melalui percepatan pembangunan konektivitas internet di seluruh Tanah Air," kata dia, dalam acara 'Era Baru Digital Advertising Pasca Regulasi Perlindungan Data, yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Kamis, 25 November 2021.
Menurut laporan McKinsey pada 2020, adopsi interaksi digital oleh konsumen di tengah pandemi COVID-19 secara global meningkat, dari 20 persen pada Juni 2017 menjadi 58 persen pada Juli 2020. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi digital sudah terakselerasi dalam 3 tahun.
Johnny mengingatkan, tren digitalisasi turut mendorong pergeseran aktivitas periklanan di ruang digital. Secara global, total belanja iklan pada 2020 diproyeksikan mencapai US$435,8 miliar (hampir Rp6.229 triliun) karena besarnya potensi demografi Indonesia.
"Belum lagi jumlah pengguna internet yang mencapai 202,6 juta orang pada awal tahun ini, serta peningkatan jumlah pengguna layanan digital selama pandemi COVID-19 yang mencapai 21 juta orang, maka pasar periklanan digital semakin menggeliat di Tanah Air.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menyebut laporan dari SEA Report 2020, di mana ekonomi digital berkontribusi terhadap GDP Indonesia sebanyak 3 persen atau US$44 juta (Rp628 miliar) dan diprediksi meningkat hingga 8 persen pada akhir tahun ini atau menjadi US$124,1 juta (Rp1,7 triliun).
"Kami memiliki misi mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital, mengembangkan talenta digital unggulan, dan mengorkestrasi ekosistem digital," kata Ririek.
Adopsi inovasi dan utilisasi teknologi digital menemukan momennya di tengah disrupsi pandemi COVID-19. Beragam layanan digital mengakomodasi aktivitas masyarakat di era new normal menjadi game changer keberlanjutan dan resiliensi pertumbuhan yang inklusif dan akseleratif.