Gaet Konsumen di Ranah Digital Butuh 'Sentuhan yang Beda'

VIVA – Dunia bisnis yang terus berkembang menuntut pelaku brand untuk beradaptasi. Mengutip data perkembangan internet terbaru dari We Are Social, pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 202,6 juta pengguna aktif atau 73,7 persen dari total penduduk.

Terjadinya migrasi konsumen dari offline ke online harus menjadi landasan dalam mengambil keputusan bagi perusahaan. Kepala Eksekutif Tras N Co Indonesia Tri Raharjo mengungkapkan, menggaet konsumen di ranah digital membutuhkan sentuhan yang berbeda dibanding konsumen offline.

Pertama, tentunya bagaimana membangun brand awareness di ranah online. “Berikutnya, hadir di platform di mana konsumen mencari dan membeli produk. Dan, terakhir apa alasan konsumen memilih sebuah produk. Tiga hal ini puzzel yang tidak dapat dipisahkan untuk memenangkan persaingan di era digital,” kata dia, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Namun, ada satu kata kunci untuk benar-benar bisa memenangkan persaingan, yakni brand equity atau nilai lebih sebuah brand dibanding dengan kompetitor. Apakah sebuah brand mudah dikenali dibandingkan pesaing. Untuk membangunnya pun dibutuhkan strategi khusus bagaimana sebuah brand menciptakan pengalaman yang berkesan bagi konsumen.

Pada era digital, ada lima tahapan penting seorang konsumen dalam memilih produk atau brand. Pertama dikenal, yaitu sejauh mana orang tahu tentang brand yang didapatkan melalui media sosial, media masa, iklan, atau pun mesin pencari.

Kedua disukai. Konsumen mencari berbagai referensi sebuah produk yang disukai oleh para netizen dengan melihat jumlah produk yang terjual, rating, dan review. Ketiga bertanya.

Calon konsumen akan bertanya kepada penjual melalui berbagai sarana komunikasi, baik melalui marketplace, media sosial, WhatsApp, dan sarana chat lainnya. Keempat dipilih. Setelah konsumen mendapat informasi yang lengkap maka konsumen akan memilih produk berdasarkan harga, kualitas produk, merek, rating, dan review.