Teknologi Informasi Bantu Masyarakat Paham Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan.
Sumber :
  • The Sovereign Group

VIVA – Tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk layanan jasa keuangan formal dinilai relatif rendah. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90 persen pada 2024.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan hasil survei OJK pada 2016. Saat itu, indeks literasi keuangan mencapai 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Literasi keuangan masyarakat perlu terus ditingkatkan agar mereka benar-benar paham dengan karakteristik itu termasuk risiko biaya kalau ada kewajiban. Penerapan teknologi informasi turut membantu percepatan inklusi keuangan secara menyeluruh di Indonesia.

Untuk mendukung program OJK, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk menggelar inklusi keuangan di Taman Baca Masyarakat, Kampung Bahari, Jakarta Utara. Perusahaan pembiayaan yang dikenal dengan sebutan WOM Finance itu berupaya mendekatkan masyarakat dengan produk dan layanan keuangan.

Inklusi keuangan.

Photo :
  • CGTN

Dengan semakin terbukanya akses keuangan masyarakat, maka penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan akan meningkat, yang ada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami juga berharap seluruh masyarakat di sekitar Taman Baca Masyarakat bisa meningkatkan minat membaca. Minimal di keluarga terlebih dahulu," ungkap Financial Planning and Investor Relation Division Head WOM Finance, Erik Tanudjaja, Minggu, 24 Oktober 2021.

Dengan tingkat pemahaman yang baik, maka masyarakat diharapkan bukan hanya mengetahui, tapi juga akan tertarik untuk menggunakan produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan.

"Dukungan kami terhadap kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui penguatan inklusi keuangan, khususnya agar lebih mengetahui keberadaan perusahaan pembiayaan. Kami sebelumnya telah menyelenggarakan inklusi keuangan kepada komunitas UMKM," kata dia.