Pesawat Rusia Senggol Stasiun Luar Angkasa, Begini Jadinya
- SpaceNews
VIVA – Posisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) miring 45 derajat setelah uji tembak roket pendorong pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18 milik Rusia.
Ini merupakan efek berkelanjutan setelah laporan pertama dari Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos yang mengatakan bahwa tim astronot di dalam ISS tidak dalam keadaan bahaya.
Tim pendarat untuk Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat dan Roscosmos dapat menguasai kembali ISS sekitar 30 menit setelah kehilangan kendali posisi pada pukul 05.13 ET atau 17.13 WIB.
Hal itu menjadi insiden kedua di ISS dalam satu tahun terakhir dan terjadi dengan pesawat yang seharusnya kembali ke Bumi pada Minggu pagi, 17 Oktober kemarin, mengutip dari laman The Verge, Senin, 18 Oktober 2021.
Insiden tersebut dimulai ketika Kosmonot Oleg Novitsky sedang menguji mesin di atas pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18 yang berlabuh dekat ISS.
Seorang juru bicara NASA mengatakan bahwa tembakan pendorong Soyuz secara tak terduga melewati waktu ketika tes mesin seharusnya berakhir.
Pada Juli tahun ini, roket pendorong pada modul Nauka Rusia meluncur secara tak terkendali sehingga membuat ISS miring sekitar 45 derajat. Butuh sekitar satu jam untuk mendapatkan kembali kendali dan NASA mengatakan kejadian ini jarang terjadi.
Seorang kru film Rusia yang pergi ke ISS pada 5 Oktober lalu untuk syuting film, seharusnya kembali ke Bumi pada Minggu pagi dengan Soyuz. Tapi, mengalami insiden roket pendorong pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Dilaporkan juga bahwa insiden pendorong tersebut menunda beberapa jadwal syuting film tersebut. NASA mengatakan Soyuz masih dijadwalkan untuk lepas landas dari ISS pada Sabtu, 23 Oktober mendatang seperti yang direncanakan sebelumnya.