Keuntungan yang Didapat dari Merger Indosat dengan Tri Indonesia
- Indosat Ooredoo
VIVA – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong membeberkan tiga cara pemerintah dalam memperluas akses internet. Ketiganya untuk mendukung program Indonesia Merdeka Sinyal pada 2024.
"Pertama, harus menyiapkan infrastruktur dan memperluas. Untuk memperluas perlu anggaran. Karena itu, kami mencoba menggunakan berbagai skema anggaran. Salah satunya lewat APBN," kata dia, Senin, 11 Oktober 2021.
Selain APBN, dana membangun infrastruktur juga diperoleh dari penerimaan negara bukan pajak atau PNBP. Pemerintah juga bekerja sama dengan provider dalam skema public service obligation (PSO) yang menyerap seperempat pendapatan penyelenggaraa jaringan untuk pembangunan infrastruktur.
"Yang lain adalah mekanisme KPBU atau kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Contoh KPBU ketika membangun Satelit Satria I. Itu bentuk kerja sama dengan perusahaan swasta," tutur Usman.
Selain anggaran, cara kedua untuk memperluas jaringan internet dengan teknologi. Menurutnya, seluruh teknologi dipakai untuk mengatasi tantangan geografis Indonesia yang kerap menghambat sinyal internet di mana perangkat yang dimanfaatkan meliputi fiber optik, satelit, BTS, hingga repeater.
Cara ketiga atau terakhir, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang telekomunikasi. Usman menilai seluruh elemen masyarakat perlu diberi pemahaman tentang digitalisasi, sehingga mereka bisa menjadi pelaku digital yang baik. "Dari hulu hingga hilir kita siapkan, termasuk literasi digital," ungkapnya.
Usman juga merespons terkait dukungan penyelenggara internet dalam program Indonesia Merdeka Sinyal 2024. Seluruh upaya perlu dilakukan guna mendukung program tersebut, sehingga kesenjangan digital di Indonesia semakin berkurang.
Ia melihat upaya operator telekomunikasi seperti Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia melakukan merger sebagai upaya memperkuat layanan merupakan hal yang positif. Usman mengamini pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang menyebut merger tersebut bagian dari inovasi dan transformasi digital.
"Merger (Indosat Ooredoo dengan Tri Indonesia) akan menguatkan dari sisi pemodalan serta operasional," tutur dia. Aksi korporasi kedua operator telekomunikasi itu pun akan menciptakan iklim kompetisi yang semakin sehat sehingga fokus korporasi adalah bagaimana memberikan layanan terbaik.
"Modal semakin kuat dan kompetisi lebih sehat," jelas Usman. Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate menyatakan merestui merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia, di mana sebagai salah satu merger besar di Tanah Air. Aksi korporasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi bisnis industri telekomunikasi.
Jumlah BTS 4G yang dimiliki Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia jika digabungkan mencapai 97.863 BTS, yang terdiri dari 66.313 BTS milik Indosat dan 31.550 BTS milik Tri.
Selain itu, Indosat memiliki keunggulan dalam kecepatan download dan upload, sedangkan Tri Indonesia memiliki keunggulan untuk pengalaman video dan gaming bagi para penggunanya. Menurut catatan, rata-rata kecepatan upload Indosat-Tri menjadi 5.4 Mbps, di mana rata-rata nasional hanya mencapai 5.0 Mbps.