Geger Ikan Bisa Bicara Layaknya Manusia
VIVA – Penulis dan humoris asal Amerika Serikat (AS) Mark Twain pernah mengatakan bahwa setiap kata yang keluar dari mulut manusia akan tepat dan efektif jika disampaikan secara perlahan, seperti mengambil jeda untuk mengambil napas. Jadi, bicara secara terus-menerus bukan pilihan yang baik.
Katak dan burung juga ditemukan mengambil jeda yang dalam pidato mereka. Lalu, ada ikan mormyrid atau ikan gajah, mengatur waktu keheningan mereka dengan cara yang sama. Di bawah air, ikan air tawar ini berkomunikasi melalui denyut listrik yang lemah.
Penelitian baru menemukan informasi yang mereka kirimkan satu sama lain juga ditandai dengan jeda yang tepat waktu, sebagaimana dikutip dari situs Science Alert, Rabu, 9 Juni 2021.
Ketika ditempatkan berpasangan maka ikan yang memiliki nama ilmiah Brienomyrus brachyistius itu secara aktif menghasilkan jeda dalam sinyal listrik mereka sebelum mengirimkan ledakan denyut listrik. Ketika terisolasi mereka melakukan ini jauh lebih jarang.
"Ledakan komunikasi terjadi setelah mormyrid mengambil jeda, mirip dengan temuan bahwa saat manusia bicara cenderung menempatkan jeda sebelum kata-kata dengan konten informasi tinggi," tulis para peneliti.
Ini bukan pertama kalinya mormyrid ditemukan mengambil jeda selama komunikasi. Faktanya, ikan elektrik lainnya, yang disebut gymnotiformes, juga ditemukan melakukan hal yang serupa saat ditempatkan bersama pasangan.
Studi baru ini adalah yang pertama menerapkan model seluler yang kemungkinan bisa menjelaskan jeda ini. Menggunakan rekaman intraseluler, peneliti menemukan otak mormyrid lebih mudah dirangsang setelah keheningan singkat.
Dengan memasukkan jeda secara artifisial ke dalam sinyal listrik dari satu ikan secara berpasangan, penulis dapat menunjukkan peningkatan aktivitas otak ikan lainnya.
"Menariknya, skala waktu yang relevan untuk jeda dalam pidato manusia kira-kira mirip dengan komunikasi listrik mormyrid, terjadi dalam kisaran ratusan milidetik hingga detik. Ini menunjukkan bahwa proses seluler serupa terjadi pada otak ikan dan manusia," kata peneliti.