Pendukung Joe Biden Ingin Membumikan Uang Kripto
- Dok. Istimewa
VIVA – Platform perdagangan uang kripto (cryptocurrency), FTX.US, merekrut mantan eksekutif Citadel Securities, Brett Harrison, sebagai presiden pertama. Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan adopsi uang kripto secara masif.
"Harrison akan bertanggung jawab untuk membantu FTX US secara besar-besaran," kata Kepala Eksekutif FTX US, Sam Bankman-Fried, seperti dikutip dari situs finance.yahoo, Minggu, 23 Mei 2021.
Menurutnya, keahlian Harrison mengembangkan teknologi perdagangan. Sebelumnya di Citadel Securities, ia menjabat kepala teknologi semi-sistematis, di mana dirinya mengawasi tim yang terdiri lebih dari 100 insinyur.
Bankman-Fried menyoroti keterampilan teknis Harrison, bersama dengan kecerdasan bisnisnya. Keduanya telah bekerja bersama di perusahaan perdagangan kuantitatif, Jane Street Capital, tempat Bankman-Fried pertama kali menemukan cryptocurrency.
"Kami sudah bekerja sama selama tiga tahun di sana (Jane Street Capital). Mengembangkan FTX.US menjadi platform perdagangan dan pertukaran mata uang kripto terpercaya di pasar AS adalah tujuan utama Harrison bergabung sama FTX US," tegas dia.
FTX US sudah merekrut mantan eksekutif penjualan valas HSBC, Jonathan Cheesman, untuk menjadi perantara keuangan tradisional dan pengguna uang kripto. Perekrutan ini merupakan langkah dari FTX US untuk bersiap-siap melayani lembaga keuangan tradisional.
Sam Bankman-Fried juga diketahui sebagai pendonor dana kampanye terbesar kedua untuk Joe Biden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020. Pendonor dana pertamanya adalah Michael Bloomberg, wali kota New York periode 2002 sampai 2014.
Pada akhir Maret 2021, FTX US melakukan perjanjian dengan tim basket NBA, Miami Heat, untuk membeli stadionnya sehingga namanya berubah menjadi FTX Arena, di mana hak atas nama tersebut bertahan hingga 2040.
Pembelian tersebut memiliki tujuan filantropis. FTX US mencapai kesepakatan dengan kontrak kerja sama hak atas nama FTX Arena selama 19 tahun, dengan nilai US$135 juta atau Rp1,9 triliun.