Planet Uranus yang Misterius
- U-Report
VIVA – Para astronom mendeteksi sinar-X misterius yang keluar dari Planet Uranus untuk pertama kalinya. Mereka melihat ukuran Uranus sangat besar sehingga bisa jadi sinar-X yang dilepaskan oleh Matahari berhamburan dengan jarak lebih dari satu miliar mil.
Kemungkinan lainnya adalah cincin halus debu yang mengelilingi Uranus menghasilkan radiasi mereka sendiri melalui proses yang tidak diketahui. Studi lebih dekat tentang Uranus diperlukan untuk mengetahui secara pasti mengenai fenomena tersebut, menurut laman Live Science, Kamis, 8 April 2021.
Baca: Grab dan Gojek Terancam
Planet sebelum Neptunus ini memiliki kondisi yang dingin, berangin dan hampir seluruhnya terbuat dari es dan gas. Meski ukurannya sangat besar, Uranus sulit dipelajari secara mendalam. Hanya satu pesawat ruang angkasa, Voyager 2 milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), yang pernah melakukan perjalanan berbahaya ke planet tersebut.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan pada 31 Maret 2021 di Jurnal JGR Space Physics, para astronom melihat beberapa pengamatan arsip Uranus yang diambil oleh Chandra X-Ray Observatory NASA, sebuah teleskop yang mengorbit dan menjelajahi alam semesta untuk mencari sumber radiasi sinar-X.
Menurut NASA, sinar-X dipancarkan saat materi dipanaskan hingga jutaan derajat seperti saat bintang meledak atau saat materi berputar di sekitar tepi lubang hitam atau black hole dengan kecepatan mendekati cahaya.
Hingga saat ini emisi sinar-X telah terdeteksi dari setiap planet di Tata Surya, kecuali Uranus dan Neptunus. Dalam kebanyakan kasus, emisi ini terjadi ketika sinar-X yang dibuat oleh Matahari menabrak atom di atmosfer planet, menyebarkan cahaya kembali ke luar angkasa.
Dalam studi barunya, para astronom melihat data Chandra X-Ray yang diambil dari Uranus pada 2002 dan 2017, dan melihat bukti yang jelas tentang emisi sinar-X di kedua tahun yang berjarak cukup jauh tersebut.
Beberapa dari emisi ini memiliki kecerahan yang konsisten dengan sinar-X Matahari yang tersebar kembali ke luar. Namun, dalam pengamatan pada 2017, tim mendeteksi kemungkinan 'suar' sinar-X, di mana kecerahan emisi di sekitar Uranus meningkat empat kali lipat dari satu hari ke hari berikutnya.
Salah satu kemungkinan terjadinya fenomena ini adalah karena cincin planet. Menurut mereka, lingkungan di sekitar Uranus kaya akan partikel bermuatan seperti proton dan elektron. Partikel-partikel ini dapat bertabrakan dengan cincin planet, menghasilkan sinar-X dalam prosesnya.
Ada kemungkinan juga bahwa sinar-X adalah hasil dari semacam proses aurora, di mana partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan garis medan magnet Uranus dan menyebabkan cahaya yang berbeda.
Namun, pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan hipotesis ini. Dengan demikian, lampu sinar-X tersebut masih menjadi misteri. Ya, Planet Uranus memang masih misterius.