Tempat Produksi Bir Tertua Ditemukan, Lokasinya Bikin Merinding

Minuman bir.
Sumber :
  • The Economic Times

VIVA – Kementerian Pariwisata Mesir mengonfirmasi penemuan tempat produksi bir tertua dan paling banyak di dunia. Lokasinya berada di situs pemakaman Abydos, 11 kilometer dari Sungai Nil.

Tempat pembuatan bir tersebut kemungkinan besar berasal dari era Raja Narmer, yang berkuasa lebih dari 5.000 tahun dan didapuk sebagai pendiri Dinasti Pertama Kesatuan Mesir Hulu dan Hilir.

Baca: Minum Bir Pletok Ampuh Redakan Flu Hingga Jaga Imunitas

“Misi arkeolog ini merupakan gabungan tim dari Mesir dan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Dr Matthew Adams dari New York University dan Dr Deborah Vischak dari Princeton University," demikian keterangan resmi Kementerian Pariwisata Mesir, seperti dikutip dari situs Express, Selasa, 16 Februari 2021.

Awalnya, sejumlah arkeolog Inggris menemukannya pada awal abad ke-20. Tapi lokasinya belum ditemukan secara tepat. Kemudian, tim gabungan Mesir dan AS baru menemukannya sekaligus mengungkap isi dari situs pemakaman kuno tersebut.

Menurut Kementerian Pariwisata Mesir, tempat pembuatan bir itu dibangun dengan tujuan untuk memproduksi alkohol dalam skala besar. Klaim tersebut berbasiskan adanya delapan area besar yang digunakan sebagai unit produksi bir.

Setiap bidang yang ditemukan berisi sekitar 40 pot gerabah tembikar yang disusun dalam dua baris. Campuran biji-bijian dan air yang digunakan untuk produksi bir dipanaskan di dalam tong, dan setiap baskom ditahan dengan tuas yang terbuat dari tanah liat, ditempatkan secara vertikal dalam bentuk cincin.

Matthew Adams, yang mengepalai misi arkeologi gabungan, mengatakan bahwa penelitian telah mengungkapkan bir yang diproduksi mencapai 22.400 liter yang dibuat dalam satu waktu. Tempat pembuatan bir kemungkinan dibangun di tempat ini untuk menyediakan ritual kerajaan saat pemakaman raja-raja Mesir.

"Bukti penggunaan bir dalam upacara pengorbanan ditemukan selama penggalian di fasilitas ini. Sedangkan bukti pembuatan bir di Mesir kuno telah lama diketahui, karena adanya beberapa penemuan yang mengungkapkan tentang produksi di masa lalu," ungkap Adams.