Jelang Lengser, Ini Titah Terakhir Donald Trump sebagai Presiden AS
- Google net
VIVA – Donald Trump mengeluarkan titah atau perintah eksekutif terakhir sebelum lengser sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada 20 Januari mendatang. Miliarder yang akan diganti oleh Joe Biden itu menandatangani larangan penggunaan delapan aplikasi piranti lunak (software) asal China, termasuk WeChat Pay dan Alipay.
Perintah eksekutif ini akan dipimpin oleh Departemen Perdagangan AS yang nantinya membuat draf terkait aplikasi pembayaran mana saja yang dilarang. Selain WeChat Pay dan Alipay, larangan ini juga akan berdampak kepada QQ Wallet, CamScanner, Tencent QQ, SHAREit, VMate, dan WPS Office.
Baca: Bos Twitter Unfollow Donald Trump dan Joe Biden
Mengutip situs ZDNet, Rabu, 6 Januari 2021, keputusan Trump ini keluar sebagai langkah terakhir untuk melawan dominasi perusahaan teknologi China atas nama keamanan nasional. Aplikasi WeChat dan Alipay memiliki basis konsumen besar di China, tapi penggunanya di AS relatif tidak banyak.
Berdasarkan data SensorTower, aplikasi scanning CamScanner adalah aplikasi yang paling banyak diunduh pada 2020 di antara aplikasi yang dilarang tersebut, dengan jumlah install mencapai 4,4 juta. Angka tersebut melampaui WeChat yang hanya diunduh 1,6 juta dan Alipay lebih dari 207.000 unduhan pada tahun lalu.
Sebelumnya, China bakal menindaklanjuti keputusan AS yang secara sepihak menghapus tiga perusahaan telekomunikasi China dari Bursa Efek New York (NYSE), yakni China Mobile, China Unicorn, dan China Telecom karena larangan investasi AS di 31 perusahaan yang berkaitan dengan militer China.
Menanggapi hal itu, Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa jenis penyalahgunaan keamanan nasional dan kekuasaan negara demi menekan perusahaan negaranya tak sesuai dengan aturan pasar dan melanggar logika pasar.
"(Keputusan AS) tidak hanya merugikan hak hukum perusahaan China, tetapi juga merusak kepentingan investor di negara lain, termasuk AS," demikian menurut keterangan resmi Kementerian Perdagangan China.
Selain akan melindungi perusahaan-perusahaan China di AS, Kementerian Perdagangan China juga meminta AS menemui perwakilan China guna mendiskusikan kelanjutan hubungan perdagangan bilateral.