Pandemi Memperburuk Keadaan Orang yang Kesepian
- Pixabay
VIVA – Virus Corona COVID-19 telah memperburuk penyebaran kesepian di seluruh dunia. Hal ini membuat khawatir para peneliti sejak sebelum adanya pandemi. Sebuah studi baru menunjukkan ciri khas yang dapat diamati pada otak orang yang kesepian yang menjalani social distancing.
Studi ini menemukan bahwa orang yang kesepian mengalami perubahan di area otak terkait dengan memori dan imajinasi. Ilmuwan mendefinisikan kesepian sebagai persepsi subjektif dari isolasi sosial atau perbedaan antara tingkat hubungan sosial yang diinginkan dan dirasakan.
Temuan mereka didasarkan pada sekumpulan besar informasi 40 ribu peserta berusia 40-69 tahun. Data tersebut didapatkan dari Biobank Inggris, sebuah akses terbuka ke database untuk ilmuwan kesehatan internasional. Para peneliti memiliki akses ke data magnetic resonance imaging (MRI), serta genetika dan penilaian diri psikologis.
Dilansir dari situs Big Think, Jumat, 18 Desember 2020, para ilmuwan membandingkan data MRI dari peserta penelitian yang mengatakan mereka sering merasa kesepian versus mereka yang tidak kesepian.
Perbedaan utama ada di sekitar jaringan default, area otak yang bertanggung jawab atas ingatan, serta kognisi sosial dan imajinasi. Ini digunakan ketika kita fokus pada masa lalu memikirkan masa depan atau lamunan tentang masa kini yang berbeda.
Jaringan default orang-orang yang kesepian dihubungkan dengan lebih kuat dan secara tak terduga memiliki volume materi abu-abu yang lebih banyak. Mereka juga menunjukkan lebih banyak pengawetan dalam struktur forniks.
Apa yang bertanggung jawab atas perbedaan otak antara orang yang merasa kesepian dan yang tidak? Para ilmuwan mengira jawabannya terletak pada fungsi jaringan default.
Orang yang kesepian cenderung lebih banyak menggunakan imajinasi, ingatan dan harapan mereka, kata para peneliti. Para ilmuwan berpikir bahwa penelitian mereka dapat membantu menggambarkan lebih lengkap tentang kesepian dan bagaimana mengobatinya.
Alasannya, jumlah orang yang mengalami perasaan seperti itu bertambah dan mempengaruhi kesehatan mereka. Sedangkan, studi pada orang tua menunjukkan bahwa kesepian dikaitkan dengan risiko demensia dan masalah lainnya yang lebih rumit.