Hindari Menggunakan Kemasan Plastik dengan Kode Ini

Ilustrasi kemasan plastik
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Kemasan plastik masih menjadi bagian dari kebutuhan kita sehari-hari. Mulai dari untuk membungkus barang, hingga menyimpan makanan.

Tidak banyak yang mengetahui, bahwa ada plastik dengan kode khusus yang sebaiknya dihindari penggunaannya untuk makanan dan minuman karena mengandung zat berbahaya.

Zat yang dimaksud adalah bisphenol A atau lebih dikenal dengan nama BPA, senyawa kimia yang sudah dipakai sebagai bahan baku pembuatan plastik polikarbonat sejak 1960-an.

 "Kita harus teliti melihat kode plastik pada setiap produk yang kita gunakan. Misalnya kode plastik no 7, karena kode itu biasanya mengandung BPA. Meskipun bukan di level yang berbahaya, tapi kalau bisa diihindari agar tidak terjadi akumulasi jangka panjang," ujar dokter spesialis kandungan, dr Darrel Fernando SpOG saat acara webinar, dikutip Rabu 16 Desember 2020.

Sementara itu, pendiri Parentalk.id, Nucha Bachri mengungkapkan bahwa banyak orangtua membeli wadah kemasan plastik untuk sang buah hati, tanpa memerhatikan kualitasnya. Termasuk juga galon air isi ulang.

“Beli barang jangan cuma karena lucu dan harga aja. Tapi harus diperhatikan juga keamanannya. Perhatikan baik-baik, pelajari dan cari tahu dulu bahan yang mau kita beli seperti apa,” tutur Nucha.

Saat proses pembuatan wadah, ada proses molekul BPA yang tidak berjalan sempurna, sehingga menimbulkan molekul bebas dan bermigrasi dari kemasan atau utilitas makanan serta minuman. Meski jumlahnya tidak banyak, namun jika hal ini berlangsung lama maka bisa menyebabkan efek berbahaya.

Contohnya, proses isi ulang air galon mungkin sudah sesuai standar, termasuk batas toleransi molekul berbahaya. Tapi jika terakumulasi bertahun-tahun, maka bisa mengakibatkan hal yang serius bagi kesehatan anak balita dan ibu hamil.

“Kita akan terpapar jika mengkonsumsi produk pangan yang terkontaminasi BPA. Hindari risiko dengan mengurangi paparan,” ungkap pakar teknologi pangan, Dr Ing Azis Boing Sitanggang.