Sampel Batu Asteroid Ryugu Sudah Sampai ke Bumi

Gambar permukaan Asteroid Ryugu diambil dari kamera DCAM3 milik pesawat luar angkasa Hayabusa 2.
Sumber :
  • JAXA

VIVA – Kapsul kecil milik Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA) yang berasal dari wahana antariksa Hayabusa 2 yang membawa sampel bebatuan dari Asteroid Ryugu terpantau oleh kamera pengawas di atmosfer seperti bola api yang menukik dari langit sebelum mendarat di wilayah Woomera, Australia Selatan.

Kembalinya kapsul kecil itu ke Bumi menandakan selesainya misi pertama Jepang yang akan memberikan bukti tentang asal-usul Tata Surya dan penyebab kehidupan di Bumi. Dari laman Express, Selasa, 8 Desember 2020, Hayabusa 2 mengirim kapsul kecil pada Sabtu, 5 Desember lalu dan membawa sampel bebatuan milik Asteroid Ryugu ke Bumi.

Baca: Objek Misterius Lagi Dekat-dekat Bumi, Berkeliling Membentuk Angka 8

Kemudian, sekitar 10 kilometer di atas Bumi, sebuah parasut terbuka untuk memperlambat penurunan dan sinyal suar dipicu untuk menentukan posisinya di alam liar Woomera, Australia Selatan. Seperti diketahui, Hayabusa 2 meninggalkan Asteroid Ryugu sekitar 300 juta km jauhnya dari Bumi pada akhir tahun lalu.

Setelah kapsul kecil mendarat sempurna pada Sabtu lalu, maka Hayabusa 2 memulai ekspedisi barunya ke asteroid lain yang lebih jauh. Ilmuwan akan meneliti komposisi sampel tersebut, terutama bahan organik yang ditemukan.

Sampel bebatuan yang diambil dari bawah permukaan Ryugu ini diharapkan dapat memberikan potongan asteroid yang tidak terkontaminasi oleh radiasi atau kondisi kosmik lainnya. Setelah mendarat, kapsul antariksa itu dibawa ke fasilitas penelitian milik Australia untuk diperiksa terlebih dahulu, sebelum diterbangkan ke Jepang.

Kapsul seberat 16 kilogram itu akan diangkut ke ruang kurasi di JAXA di Sagamihara untuk analisis dan penyimpanan. Asteroid pada dasarnya adalah material yang tersisa dari pembentukan Tata Surya. Obyek antariksa itu terbuat dari material yang sama dengan yang membentuk planet seperti Bumi, namun tidak memenuhi kualifikasi untuk disebut planet.