Huawei Berharap Besar kepada Joe Biden

Kamala Harris dan Joe Biden.
Sumber :
  • TRT World

JAKARTA – Di era rezim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, posisi Huawei terus tersudutkan. Kini, Joe Biden menjadi Presiden AS terpilih, Huawei menyimpan harapan besar.

Menurut pemerintahan Trump, Huawei rentan menjadi mata-mata pemerintah China hingga pasokan chip Huawei dibatasi dan Huawei tak bisa memakai sistem operasi Android.

Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Selasa, 17 November 2020, ditambah lagi, putri mahkota Huawei, Meng Wanzhou, yang juga menjabat sebagai eksekutif telah ditangkap atas dugaan transaksi bisnis ilegal dengan Iran.

Petinggi Huawei pun berharap pada pemerintahan Biden akan ada reset atau mengulang semuanya dari awal, membangun relasi yang baik antara Huawei dan AS.

"Ketika ada perubahan di pemerintahan, selalu ada peluang untuk melakukan reset hubungan," ujar Paul Scanlan, Chief Technology Officer Huawei Carrier Business Group.

Ia mengakui Huawei telah mendapatkan banyak tantangan tetapi pihaknya akan terus mencari solusi dari berbagai kesulitan yang ada. Scanlan tetap berusaha optimis bahwa dua pihak bisa memperbaiki keadaan dan perbedaan.

"Kami akan terbuka pada dialog. Dengan dialog, akan muncul pemahaman, kemudian kepercayaan dan kemudian, orang bisa bekerja sama bisnis," ujar Scanlan.

Sebagaimana diketahui, bisnis 5G Huawei sangat terdampak akibat kampanye AS. Negara sekutu seperti Swedia, Perancis, Inggris dan Australia bahkan melarang Huawei berpartisipasi di jaringan 5G karena dianggap berpotensi sebagai ancaman keamanan.

Padahal, hingga kini masih belum ada bukti kuat terhadap tudigan tersebut. Scanlan pun mempersilakan untuk pemerintah memeriksa perangkat mereka secara mendetail.

"Jika pemerintah ingin memeriksa produk, kami akan menunjukkan, kami akan mengungkap semua yang ada di dalam produk itu. Mereka juga bisa membawa ahlinya kepada kami atau kami kepada mereka, dan kita bisa duduk bersama dan mendemonstrasikan bahwa produk Huawei itu terpercaya," tandasnya.