Enggak Nyangka, Plastik Bisa Diolah Jadi Sabun Cuci
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Sejumlah peneliti menemukan cara baru, untuk mendaur ulang sampah plastik. Mereka mengubahnya menjadi cairan, lalu membuatnya menjadi sesuatu yang jauh lebih berharga.
Aktivitas daur ulang sampah plastik sebagai bagian dari pengurangannya, dilakukan oleh tim ahli kimia dari sejumlah kampus, salah satunya University of California, Santa Barbara.
Melansir laman Digital Trends, Senin 26 Oktober 2020, metode daur ulangnya menggunakan pendekatan plastik pada tingkat molekuler. Plastik memiliki rantai karbon yang bila digabungkan dapat menjadi jenis lain dari barang tersebut.
Para ahli tidak melelehkan plastik tersebut. Mereka memotong rantai karbon tanpa menggunakan panas dalam jumlah besar, atau mengeluarkan emisi yang baru.
"Proses yang kami kembangkan tidak menggunakan suhu yang tinggi, namun bergantung pada beberapa bagian kecil dari katalis yang mengandung logam yang menghilangkan sedikit hidrogen dan rantai polimer," ujar penulis utama, Susannah Scott.
Setelah itu, katalis menggunakan hidrogen untuk memotong hubungan dengan bahan yang menahan karbon bersama, nantinya membuat potongan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, proses daur ulang ini mengubah limbah plastik menjadi cairan yakni dengan memotong rantai karbon. Cairan tersebut mengandung molek alkylbenzenes, yakni sebuah pelarut dan digunakan dalam produk deterjen.
Metode tersebut sudah dilakukan pengujian sebelumnya pada polietilen, yakni jenis plastik yang kerap ditemui dalam pembuat kemasan makanan, bahan konstruksi, dan pelapis untuk tahan air. Namun para ahli masih mendemonstrasikan dalam skala kecil.