Fintech Syariah Lokal Tawarkan Skema Uang Cepat Cair ke Pedagang Kecil
- Istimewa
VIVA – PT Bank Syariah Mandiri berkolaborasi dengan PT Alami Fintek Sharia untuk menyalurkan pembiayaan syariah bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya dalam hal pencairan dana. Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pendiri dan Kepala Eksekutif Alami, Dima Djani mengatakan, sebagai perusahaan teknologi keuangan (fintech) dengan model bisnis peer-to-peer (P2P) lending yang mengusung konsep pembiayaan syariah untuk UMKM yang sudah mendapat izin permanen dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ia mengaku telah memberikan akses kepada UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah, aman dan sesuai dengan syariah. Hingga September 2020, Fintech Alami telah menyalurkan lebih dari Rp200 miliar kepada ratusan UMKM di seluruh Indonesia. Alami juga memiliki lebih dari 8.000 pendana (kreditur) di platformnya.
Secara teknis, lanjut Dima, penyaluran pembiayaan syariah tersebut dilakukan melalui skema anjak piutang (invoice financing) yang diberikan kepada nasabah yang telah menjadi mitra Fintech Alami. Batas pembiayaan setiap nasabah maksimal Rp2 miliar dengan jangka waktu fleksibel sesuai jangka waktu jatuh tempo tagihan invoice.
“Nasabah yang telah memiliki tagihan invoice dapat mengajukan pembiayaan melalui website kami dengan mengisi data dan informasi yang dibutuhkan. Dengan peluncuran mobile app di Android maka akan lebih banyak kreditur yang semakin nyaman bertransaksi dengan kami. Terlebih adanya sinergi dengan Mandiri Syariah," tuturnya, Kamis, 15 Oktober 2020.
Pada kesempatan yang sama, Senior Executive Vice President Mandiri Syariah, Wawan Setiawan menyebut, kerja sama ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara bank syariah dan lembaga fintech syariah dalam menggerakkan roda perekonomian melalui pembiayaan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi salah satu solusi bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan secara mudah, cepat, murah dan aman, serta dapat membantu mempertahankan kelangsungan bisnis selama pandemi COVID-19," jelas Wawan.
Bicara kinerja, hingga akhir Agustus 2020, beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh, sehat dan sustain. Laba bersihnya tumbuh 26,58 persen yoy menjadi Rp957 miliar (unaudited), pembiayaan tumbuh hingga 6,18 persen yoy menjadi Rp76,66 triliun.
Selanjutnya, peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17 persen yoy menjadi Rp99,12 triliun. "Atas performa ini Mandiri Syariah dipercaya pemerintah untuk menjadi bank syariah penyalur dana PEN," papar Wawan.