Warga China Bak Dapat Durian Runtuh
- Ledger Insights
China telah memulai salah satu uji coba mata uang digital dalam skala besar. Pekan lalu, salah satu pemerintah daerahnya sudah mendistribusikan 10 juta yuan (sekitar 1,5 juta dolar AS atau Rp22,14 miliar).
Melansir CNBC Internasional, Selasa (13/10/2020), pemerintah Shenzhen mengadakan undian untuk membagikan yuan digital itu. Hasilnya, hampir dua juta orang mengajukan permohonan.
"50 ribu orang akhirnya berhak menerima yuan digital itu," sebut laporan tersebut.
Para penerima yuan digital dapat mengunduh aplikasi yuan digital, lalu bisa menggunakannya di lebih dari 3 ribu pedagang di sejumlah distrik Shenzhen.
Baca juga: China Bikin Amerika Ketar-ketir
Lewat unggahan di WeChat, pemerintah Shenzhen menulis, "supermarket seperti Walmart serta apotek lokal termasuk di antara para mitra yang berpartisipasi."
Sekadar informasi, yuan digital bukanlah mata uang kripto seperti Bitcoin. Bank Sentral China lah yang mengendalikan dan mengelola peredarannya. Di sisi lain, Bitcoin tak berada dalam kendali satu entitas seperti bank sentral.
Lantas, apakah itu akan menggantikan Alipay dan WeChat Pay--dua dompet digital besar di China? Jawabannya, tidak. Justru, uang digital nasional itu akan menggandeng berbagai bank.
Sekadar informasi, yuan digital China sudah dalam pengembangan sejak beberapa tahun terakhir dan baru memasuki tahap uji coba skala kecil secara nasional. Karena itu, sejauh ini, uji coba di Shenzhen termasuk skala besar.