Mengenal Perbedaan Masker Medis, N95 dan Kain
- ANTARA FOTO/Makna Zaezar
VIVA – Beberapa waktu lalu, sempat heboh soal masker scuba yang dianggap tak efektif mencegah penggunanya terinfeksi COVID-19. Namun sebenarnya, masyarakat masih memiliki banyak pilihan untuk melindungi area wajahnya.
Beberapa pelindung adalah masker bedah, masker N95, dan masker kain. Organisasi praktik medis di Amerika Serikat, Mayo Clinic menjelaskan perbedaan ketiga pelindung tersebut.
Baca juga: Harga Ponsel Samsung Turun, Mulai Rp900 Ribuan
Berikut cara kerja masker bedah, N95 dan masker kain, dikutip VIVA Tekno, Selasa 29 September 2020:
Masker Medis
Masker ini untuk satu kali pakai dan melindungi hidung dan mulut penggunanya dari droplet, yang kemungkinan mengandung kuman. Produk ini juga dapat menyaring partikel besar yang ada di udara. Saat awal pandemi, masker medis atau bedah ini sempat sulit ditemui, dan satu kotak harganya mencapai ratusan ribu rupiah.
Masker N95
Masker ini juga sempat meroket permintaannya di awal pandemi. Harganya pun melambung tinggi, berkisar Rp150 ribu per satu produknya. N95 merupakan jenis respirator yang menawarkan lebih banyak perlindungan daripada masker bedah.
Seperti namanya, masker ini akan memblokir 95 persen partikel sangat kecil. Beberapa N95 juga didukung katup untuk memudahkan penggunanya bernapas. N95 hadir dalam warna putih dan transparan. Penelusuran VIVA Tekno, masker ini dijual berkisar Rp40 hingga Rp50 ribuan.
Masker Kain
Saat masker bedah dan N95 diborong orang, masyarakat pun tak hilang akal dengan menggunakan masker kain. Jenis ini memblokir droplet yang kemungkinan dilepaskan oleh penggunanya saat dengan berbicara, batuk, atau bersin.
Selain membeli, masker kain ini bisa dibuat dari bahan yang mudah ditemui, seperti kain katun. Cara membuatnya juga sudah tersedia di berbagai platform media sosial, namun harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk menjamin kualitasnya.