Pemerintah Bisa Pakai Teknologi Ini untuk Menciptakan Energi Abadi

Panel surya.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemerintah berencana untuk mendorong pemanfaatan energi surya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh Indonesia. Untuk memenuhi target tersebut maka bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 23 persen dari konsumsi energi nasional hingga 2025.

Sekretaris Perusahaan PT Sky Energy Indonesia Tbk, Firsky Kurniawan, mengaku siap mendukung dalam penyediaan panel surya maupun teknologi PLTS untuk kesuksesan pelaksanaannya. Saat ini perusahaan berkode emiten JSKY itu telah memiliki pabrik produksi panel surya sendiri dan sedang melakukan perluasan di Cisalak, Bogor, Jawa Barat.

“Kami telah berhasil membangun beberapa PLTS di berbagai daerah dengan teknologi paling mutakhir. Di antaranya PLTS Pulau Karampuang di Sulawesi Barat dan PLTS Terapung Bifacial di Fakultas Teknik Universitas Indonesia," ungkapnya, Kamis, 24 September 2020.

Berdasarkan laporan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Energy Outlook 2019, bahwa dengan penggunaan semasif sekarang, Indonesia akan kehabisan batu bara dalam kurun waktu 71 tahun. Penggunaan energi fosil tak akan bertahan selamanya akibat laju pengurasan yang lebih cepat ketimbang penemuan baru.

Adapun sumber yang dipakai oleh energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Salah satunya energi surya.

Firsky mengaku teknologi PLTS Terapung Bifacial yang dibangun sebagai proyek percontohan itu bisa diterapkan di berbagai proyek yang sedang direncanakan pemerintah. Hal tersebut karena sangat efisien, bersih, dan murah dalam investasi serta minim pemanfaatan lahan.

Menurutnya, teknologi PLTS Terapung Bifacial cocok dibangun di atas bendungan dan waduk seperti rencana pembangunan PLTS Cirata di Jawa Barat. Pemerintah, melalui PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, memang berencana membangun PLTS Terapung alias floating PV power plant berkapasitas 145 megawatt di Waduk Cirata.

Proyek yang rencananya akan dimulai awal 2021 tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN yang terus meningkat. "Nah, teknologi ini (PLTS Terapung Bifacial) cocok dan tepat untuk diterapkan," jelas Firsky.

Emiten energi terbarukan PT Sky Energy Indonesia Tbk atau JSKY telah menggelar acara keterbukaan informasi atau public expose pada Selasa kemarin, 22 September 2020 di Jakarta, melalui aplikasi Zoom.

Keterbukaan informasi ini bagian dari rangkaian program Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan rights issue pada 2 Oktober mendatang. Saat ini permintaan ekspor solar modul JSKY terus meningkat dengan permintaan pasar dari Jepang, Singapura, Jerman, Finlandia, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).