Benda Luar Angkasa Akan Jatuh ke Bumi Saat Umat Muslim Mau Salat Subuh
- Dailyhunt
VIVA – Satelit Orbiting Geophysics Observatory 1 (OGO-1) yang memiliki berat 500 kilogram yang diluncurkan pada September 1964 akan jatuh ke Bumi pada Sabtu, 8 September pukul 17.10 Waktu Timur AS (US Eeastern Time) atau Minggu, 9 September 2020 pukul 04.10 WIB, ketika umat Muslim di Indonesia siap-siap menunaikan Salat Subuh.
Benda luar angkasa berumur lebih dari setengah abad, atau tepatnya 56 tahun ini, ketika jatuh ke Bumi dalam keadaan terbakar lantaran harus melewati atmosfer. Meski begitu, satelit tersebut dipastikan tidak membahayakan mahkluk di Bumi ketika terjatuh dan hancur.
"Kami memperkirakan Satelit OGO-1 akan jatuh di wilayah selatan Samudra Pasifik. Jaraknya kira-kira antara Tahiti dan Kepulauan Cook. Tetapi benda itu akan hancur di atmosfer sebelum menghantam permukaan," demikian menurut Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), seperti dikutip dari situs Sputniknews, Senin, 31 Agustus 2020.
Satelit OGO-1 diluncurkan pada September 1964, yang merupakan satu dari enam satelit yang dirancang untuk mempelajari magnetosfer Bumi – wilayah ruang di sekitar Bumi yang dikendalikan oleh medan magnet planet.
Mereka juga memeriksa keakuratan metode untuk melacak dan memprediksi dampak objek alam di atmosfer Bumi. Benda luar angkasa itu mengirim data kembali hingga 1969. Setelah itu OGO-1 ditempatkan dalam mode siaga.
Satelit lainnya sudah lama jatuh ke atmosfer setelah habis masa tugasnya. NASA mengatakan Proyek Pengamatan Objek Dekat Bumi akan terus melacak OGO-1 untuk memastikan waktu dan lokasi masuk kembali ke Bumi.
NASA memperkirakan ada 170 juta keping 'sampah luar angkasa' yang mengorbit Bumi dengan kecepatan lebih dari 27 ribu kilometer per jam. Hal ini menimbulkan bahaya bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan pesawat ruang angkasa lainnya yang meluncur serta mengelilingi Bumi.
Sebelumnya, asteroid seluas lapangan bola menyapa Bumi menjelang tengah malam. Batu ruang angkasa itu dijuluki 211 ES4 dan diperkirakan berada pada jarak 120 ribu kilometer dari Bumi, yang secara signifikan lebih dekat dari jarak Bumi-Bulan (384.402 km).
Asteroid 2011 ES4 yang tergolong berbahaya karena berdiameter 82 kali atau 25 meter tersebut akan mendekati Bumi pada Selasa, 2 September 2020 pukul 16.12 GMT atau 23.12 WIB. Batu luar angkasa ini akan melaju pada kecepatan 60.826 mil per jam.