Twitter Sebar Survei ke Pengguna, Buat Apa?
- Washington Post
VIVA – Twitter akhirnya mulai serius mengeksplorasi model berlangganan. Platform itu sedang mengadakan survei ke penggunanya, fitur apa yang sebaiknya menggunakan metode tersebut.
Survei tersebut dilaporkan oleh seorang reporter bernama Andrew Roth, dikutip dari The Verge, Minggu, 2 Agustus 2020. Dalam utasnya, dia menyebutkan ada sejumlah pilihan dari Twitter untuk nantinya menggunakan konsep berbayar.
Salah satunya adalah pilihan melakukan undo pada cuitan pengguna setelah diunggah. Fitur ini akan mirip undo email yang sudah tersedia di Gmail sebelumnya. Jadi, pengguna hanya diberi waktu 30 detik untuk menekan tombol edit.
Pilihan lainnya adalah memilih sendiri warna untuk aplikasi dan website Twitter. Selain itu juga bisa mengunggah video dengan resolusi tinggi. Pengguna yang disurvei juga diminta memilih ide paling tidak begitu penting dari yang ada pada pilihan.
Sebelumnya, CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan jika perusahaannya memang memikirkan konsep berbayar untuk penggunanya. Namun menurutnya, saat ini pilihan itu masih berada di fase awal.
Isu Twitter menerapkan langganan ini sudah ada sejak awal Juli lalu. Saat itu, raksasa jejaring sosial menolak berkomentar dan sebagai gantinya memberi surat mengenai kuartal dua perusahaan pada pemegang saham.
Pada halaman ke-7, dituliskan jika Twitter memang mengeksplorasi pilihan itu untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Tapi, Twitter juga membuka opsi lain untuk bisa raup keuntungan lain.
"Walau eksplorasi masih awal dan kami tidak mengharapkan tambahan pendapatan pada tahun 2020, Anda mungkin lihat uji coba atau mendengar kami membicarakan lebih banyak saat pekerjaan berlangsung," ungkap juru bicara Twitter.