Data Pengguna Diumbar ke Publik, Tokopedia Lapor Polisi
- dok. Tokopedia
VIVA – Sudah beberapa bulan berlalu, sejak kebocoran data Tokopedia yang diperjualbelikan di dark web. Kasus ini ternyata masih berbuntut panjang, karena data tersebut kini dibagikan secara gratis di grup Facebook.
Atas masalah ini, perusahaan memberi pernyataan bahwa mereka telah melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Tokopedia juga mengingatkan seluruh pihak, untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum.
“Kami menyadari, bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang telah mengunggah informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet, terkait cara mengakses data pelanggan kami yang telah dicuri," ujar Vice Ppresident of Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan resmi, dikutip VIVA Tekno Senin 6 Juli 2020.
Nuraini menegaskan, bahwa ini bukanlah upaya pencurian data baru, dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi.
Atas kasus sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan tengah melakukan penyelidikan.
"Tokopedia telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna, berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak berwenang terkait insiden pencurian data ini, dan telah menerapkan langkah-langkah keamanan sesuai standar internasional," tambah Nuraini.
Perusahaan bertaraf unicorn ini juga mengklaim, telah mengarahkan pengguna atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil, guna memastikan perlindungan data pribadi pengguna aman.
Tautan unduhan 91 juta data pengguna Tokopedia dibagikan di grup Facebook keamanan siber, yang berisikan hampir 15 ribu anggota.
Tautan yang dibagikan pada Sabtu kemarin, hingga Minggu, 5 Juli pukul 10:00 WIB itu telah diunduh 58 anggota.