Dikira Asteroid, Ternyata Roket China Tubruk Bumi Sampai Hancur

Ilustrasi peluncuran roket milik China ke luar angkasa.
Sumber :
  • npr.org

VIVA – Roket China seberat 17.800 kilogram menghantam Bumi pada Senin, 11 Mei 2020. Awalnya dikira asteroid, ternyata roket bernama Long March 5B itu merupakan benda terberat yang jatuh tak terkendali ke Bumi selama tiga dekade terakhir.

Dikutip dari situs Space.com, Rabu, 13 Mei 2020, terakhir kali alat berat yang jatuh tak terkendali adalah pada 1991, yakni Stasiun Luar Angkasa Salyut-7 milik Uni Soviet yang memiliki bobot 43 ton.

Seorang pelacak objek astrofisika, Jonathan McDowell mengatakan bahwa grup pelacak luar angkasa milik angkatan udara, The 18th Space Control Squadron, melaporkan bahwa Roket Long March 5B itu memasuki atmosfer pada pukul 11.33 EST atau 22.33 WIB. Saat itu bangkai roket berada di lepas pantai barat Afrika.

Setengah jam berada di orbit, roket tersebut, menurut McDowell, sudah melewati Hollywood, Colorado Springs, dan New York City Central Park.

"Saya belum pernah melihat sebuah roket masuk kembali ke Bumi melewati begitu banyak wilayah metropolitan," katanya, lewat cuitannya di akun Twitter.

Jalur masuk kembali roket yang tak terkendali disebabkan oleh cuaca di luar angkasa selama beberapa hari terakhir.

Partikel-partikel yang mengalir dari Matahari bisa menciptakan hambatan dan mengganggu jalannya pengembalian puing roket, sehingga jalur pembuangan menjadi sulit diprediksi.

Pada Juli 2019, Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong-2, juga pernah jatuh ke Bumi dengan tidak terkendali. Namun, beratnya hanya setengah dari Roket Long March 5B yaitu 8.600 kilogram. Tiangong-2 memiliki sistem yang memandunya untuk jatuh ke lautan terpencil.