Jangan Gaptek Jualan Pakai Virtual Reality di Saat Pandemi Corona
- Eltiempo.com
VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melaporkan pada Sabtu sore, 9 Mei 2020, bahwa jumlah pasien terinfeksi positif Virus Corona sebesar 13.645 orang, di mana sebanyak 2.607 orang sembuh serta 959 orang meninggal dunia.
Meski jumlah yang sembuh dari wabah Corona lebih tinggi dari meninggal dunia, namun jumlah yang terinfeksi pandemi ini masih tinggi dan merata di 34 provinsi di Indonesia. Tak bisa dipungkiri jika pandemi COVID-19 membuat hampir seluruh instrumen investasi terkena dampak pelemahan.
Salah satunya properti. Namun, ada pula instumen investasi yang tidak terdampak. Contohnya emas dan uang kripto (cryptocurrency).
Kendati tahun ini diharapkan menjadi kebangkitan sektor properti di Tanah Air, sepertinya harus tertahan akibat pandemi Corona yang menyebar sejak awal Maret lalu.
Menurut Country Manager Rumah.com, Marine Novita, pasar properti nasional sebenarnya menunjukkan sentimen positif sejak akhir tahun lalu. Hal ini terlihat pada tren kenaikan harga properti, yang meskipun tipis tetapi tetap menunjukkan tren kenaikan di kuartal IV 2019.
Akan tetapi, ia melanjutkan, terjadi penurunan suplai properti secara nasional di kuartal I 2020 akibat wabah Corona. Itu tercermin lewat turunnya indeks suplai properti pada empat bulan pertama tahun ini.
"Saya menyarankan supaya pengembang mengincar kalangan investor dan pembeli rumah pertama dengan memanfaatkan penawaran harga khusus serta kemudahan pembayaran, penyesuaian strategi pemasaran dengan cara online, serta penerapan beragam kebijakan pemerintah," kata dia di Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2020.
Sementara bagi konsumen, pasar saat ini sedang berada pada kondisi buyer’s market. Mereka bisa memanfaatkan promo diskon, kemudahan pembayaran, bonus, dan lain-lain untuk mendapatkan properti dengan harga yang terjangkau.
“Dalam situasi seperti sekarang pengembang biasanya menawarkan begitu banyak promo, bonus, serta kemudahan lainnya. Oleh karena itu pembeli disarankan untuk bernegosiasi dengan penjual agar bisa mendapatkan harga yang kompetitif," jelasnya.
Selain itu, sebagai portal dan perusahaan teknologi properti, ia menegaskan telah menghadirkan serangkaian inisiatif yang merangkum semangat positif #RumahSegalanya, di mana sekarang justru menjadi kesempatan bahwa rumah bukan hanya tempat singgah yang taken for granted, tapi memiliki arti penting bagi semua orang.
Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), konsumen bisa memanfaatkan dukungan teknologi lewat pemanfaatan portal properti untuk mendapatkan informasi dasar dalam pencarian hunian.
"Untuk komunikasi, karena ada PSBB, maka calon pembeli dengan agen properti maupun pengembang bisa menggunakan teknologi video call atau video conference. Jika ingin melihat properti yang ditawarkan, kini sudah tersedia teknologi virtual reality (VR)," tutur Marine.
Teknologi ini mulai banyak dimanfaatkan oleh pengembang dan agen properti untuk menawarkan rumah maupun apartemen. Rumah.com sebagai bagian dari PropertyGuru Group yang berbasis di Singapura merupakan portal properti pertama yang mengadopsi teknologi virtual reality di Indonesia.
"Karena itulah, kami menghadirkan inisiatif #SediaRumah dan #PerluRumah. Dengan #SediaRumah mengajak seluruh stakeholder dengan misi yang sama untuk menawarkan akomodasi secara gratis, mulai dari saat ini hingga 30 Juni 2020, untuk membantu mereka yang terdampak dari pandemi COVID-19," ungkap dia.
Sementara #PerluRumah adalah inisiatif bagi mereka yang memerlukan hunian sementara di saat pandemi ini sedang berlangsung. "Halaman www.rumah.com/covid-19 dibuat untuk membantu pengguna untuk memahami dan mengarungi proses jual beli dan sewa properti di tengah masa yang sulit seperti sekarang," paparnya, menambahkan.
Marine memandang, jika dilihat dengan jeli, ada beberapa kawasan Jabodetabek yang menunjukkan harga yang relatif lebih terjangkau namun menunjukkan tren positif ke depannya.