Jelek-jelekin Aplikasi Zoom soal Privasi Data, Bos Facebook Lupa Ngaca

Facebook.
Sumber :
  • WIRED Middle East

VIVA – Bos Facebook Mark Zuckerberg menjelek-jelekkan Aplikasi Zoom soal privasi data. Ia mengklaim jika layanan video terbarunya, Messenger Room, tidak memiliki masalah sama sekali dengan privasi data, seperti yang dialami oleh Zoom saat ini.

Entah sadar atau tidak, meski menjadi media sosial pilihan warga Bumi, namun Facebook masih dipusingkan dengan pembobolan akun penggunanya. Skandal Cambridge Analytica beberapa tahun lalu membuat Facebook jadi bulan-bulanan penggunanya. Bahkan, ada gerakan untuk memboikotnya. Kasus terbaru menyebutkan sebanyak 267 juta akun pengguna Facebook diretas dan dijual murah di situs Dark Web.

Niatan Facebook menghadirkan layanan baru ini untuk menyaingi ketenaran Aplikasi Zoom. Layanan video conference itu tersedia di dalam aplikasi Messenger untuk Windows dan Mac. Pengguna Messenger Room bisa membuat ruangan untuk berkumpul, dan menambahkan hingga 50 partisipan di dalamnya.

Bagi para undangan yang tidak punya Facebook maka memerlukan tautan untuk masuk ke room dengan menggunakan browser. Rencananya, fitur tersebut akan menyambangi Instagram Direct dan WhatsApp.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Aplikasi Zoom marak mengalami beragam masalah keamanan, terutama isu Zoombombing di mana partisipan tak dikenal mendadak gabung ataupun kasus peretasan dan sejenisnya. Mark Zuckerberg pun tak ragu menyinggungnya dan menyebut Messenger Room berbeda.

"Banyak waktu saya habiskan untuk soal privasi data, sekuriti, dan integritas. Bagaimana kami memastikan banyaknya kasus di Zoom tidak akan menjadi sesuatu yang diulangi di sini (Messenger Room)," ungkap Zuckerberg, seperti dikutip dari situs SFist, Rabu, 29 April 2020.

Zuckerberg lagi-lagi mengklaim Messenger Room memiliki kontrol privasi data yang kuat. Selain itu tidak akan bisa disadap atau menyadap pembicaraan siapapun yang dilakukan, sedangkan meeting creator, kalau di WhatsApp namanya grup admin, bisa menendang partisipan sewaktu-waktu.

Layanan ini juga dihadirkan dengan landasan perusahaan untuk membuat layanan pesan instan yang lebih privasi. "Video bukan area baru bagi kami. Tapi ini adalah area di mana kami ingin lebih mendalam lagi dan sesuai dengan tema keseluruhan, maka kami mengalihkan lebih banyak sumber daya untuk fokus pada komunikasi privasi," jelas Zuckerberg.