Wabah COVID-19 Jadi Berkah Industri Game Indonesia, Ada Tapinya

Game online Apex Legends.
Sumber :
  • Dok. Skyegrid

VIVA – Wabah COVID-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia, tetapi juga industri termasuk industri game di Indonesia.

"Semua subsektor industri kreatif kena dampak. Game salah satunya. Corona enggak pilih-pilih. Semua dihajar. Sekarang ini bukan lagi tanggap darurat medis tapi sudah tanggap darurat ekonomi," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Joshua Simanjuntak, Selasa, 28 April 2020.

Menurutnya, industri game memiliki keuntungan dan tantangan saat wabah Corona masuk Indonesia. Ia menuturkan Asosiasi Game Indonesia mencatat adanya kenaikan 10 hingga 20 persen pengguna selama pandemi ini. Namun, mereka juga mendapatkan tantangan saat bekerja dari rumah (work from home/wfh).

Joshua mengaku ada perbedaan saat para pegiat industri game Indonesia harus work from home atau bekerja dari kantor.

"Saya tanya kalau bikin game di rumah dan kantor kan sama-sama depan komputer, kenapa tidak? Ternyata infrastruktur kita masih belum memungkinkan transfer data yang besar. File render tinggi," ujarnya.

Ia juga mengatakan orang-orang dari industri game meminta tolong untuk bisa menguatkan dari sisi infrastruktur. Tindak lanjutnya adalah berbicara dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika agar permintaan ini bisa terlaksana.

Sementara itu, dari sisi brand, operator seluler Indosat Ooredoo juga tetap melakukan kampanye selama COVID-19 ada di Indonesia.

Senior Vice President Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo, Fahroni Arifin, mengaku mendorong dari event organization, vendor, dan productions house untuk tetap berkarya serta bekerja sama dengan mereka.

"Jangan sampai diam, terutama di brand. Karena, begitu brand berhenti rentetannya banyak. Bisnisnya kena dampak sampai berhenti. So far industri telekomunikasi menjadi backbone. Jadi, mau kegiatan di rumah atau di mana pun, kalau enggak ada telekomunikasi akan susah," jelas Fahroni.