Video Call Bisa 8 Orang di WhatsApp

Aplikasi chatting WhatsApp.
Sumber :
  • Viva.co.id/Novina

VIVA – Kabar baik untuk pengguna WhatsApp. Platform besutan Facebook itu kini bisa melakukan video call atau panggilan video oleh delapan orang secara bersamaan.

Mengutip situs WABetaInfo, Kamis, 23 April 2020, sebelumnya, fitur video call group tersebut hanya mengizinkan empat orang pengguna untuk melakukan panggilan video secara bersamaan.

Fitur ini dibuat untuk semakin memudahkan pengguna berkomunikasi, khususnya di tengah pandemi Virus Corona seperti sekarang. Kendati demikian, penambahan empat peserta lainnya di fitur ini belum bisa dinikmati oleh semua pengguna.

Fitur tersebut baru menyambangi pengguna WhatsApp versi 2.20.133 untuk Android serta 2.20.50.25 pada iOS, yang semuanya masih dalam bentuk beta.

Akan tetapi, nampaknya video call group itu tak lama lagi akan tersedia bagi seluruh pengguna WhatsApp, syaratnya, jika WhatsApp ingin memanfaatkan momentum di mana orang-orang masih diminta berdiam diri di rumah (work from home/wfh).

Seperti diketahui, WhatsApp dilaporkan akan segera merilis fitur-fitur terbarunya tahun ini, setelah meluncurkan fitur mode gelap (dark mode) beberapa waktu lalu.

WABetaInfo telah mengidentifikasi fitur baru yang akan meluncur dalam waktu dekat, yakni kemampuan pencarian yang sudah dikembangkan. Melalui fitur itu, pengguna bisa mencari segala jenis dokumen, tautan, GIF, video, atau audio melalui kolom pencarian.

Kemampuan pencarian berdasarkan jenis media itu merupakan peningkatan signifikan pada sistem berbasis teks milik WhatsApp. Selain itu, WABetaInfo menyebut, "fitur kedua ialah kemampuan untuk melindungi dokumen cadangan (backup) menggunakan kata sandi".

Kata sandi mesti terdiri dari 8 karakter yang terdiri dari huruf kapital dan kecil. WhatsApp dan Facebook tak diizinkan mengingat kata sandi itu, sehingga pengguna tak akan bisa mengakses dokumen cadangan jika melupakan kata sandinya itu.

WhatsApp juga akan mematikan pengunduhan otomatis terhadap dokumen yang diteruskan demi menekan penyebaran hoax atau meme secara luas.