Disentil Melanggar Privasi, Aplikasi Zoom Batal Update Fitur
- YouTube
VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 jelas menjadi ceruk keuntungan bagi Aplikasi Zoom. Namun, platform itu disentil soal pelanggaran privasi dan keamanan belum lama ini.
Mereka pun akhirnya memutuskan membekukan pembaruan atau update fitur dan fokus pada masalah keamanan dan privasi. "Untuk 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk memperbaiki masalah," kata Kepala Eksekutif Zoom, Eric S Yuan, dikutip dari situs The Verge, Kamis, 2 April 2020.
Ia pun berjanji akan transparan selama proses memperbaiki keamanan dan privasi. Saat ini seluruh sumber daya teknisi Zoom akan difokuskan pada masalah itu, perusahaan juga merencanakan 'tinjauan komprehensif' dengan pihak ketiga memastikan penanganan keamanan dilakukan dengan benar.
Eric juga berkomitmen merilis laporan transparansi untuk berbagi jumlah pemintaan dari penegak hukum dan pemerintah soal data pengguna. Ia akan meningkatkan program bug bounty, berkonsultasi dengan kepala keamanan informasi lain di industri, serta menggunakan tes penetrasi untuk mengidentifikasi bug keamanan lainnya.
Virus Corona COVID-19 memang memberi keuntungan tersendiri bagi Zoom. Eric mengatakan bahwa platformnya mengalami peningkatan besar pengguna dalam beberapa waktu terakhir. Pada Desember tahun lalu, Aplikasi Zoom dikatakan hanya memiliki maksimum 10 juta pengguna per harinya.
Angka ini lalu melonjak pesat saat pandemi Corona mulai menyebar ke hampir seluruh negara. "Bulan Maret saja kami memiliki lebih dari 200 juta pengguna untuk rapat harian. Baik yang gratis dan berbayar," klaim Eric.
Ia menambahka jika platformnya pada awalnya dibangun untuk pengguna perusahaan. Aplikasi Zoom tidak didesain dengan pandangan dalam sekejap setiap orang di dunia tiba-tiba bekerja, belajar, dan bersosialisasi di rumah.
"Saat ini kami memiliki pengguna yang jauh lebih luas yang menggunakan produk kami dalam berbagai cara tidak terduga, membuat tantangan yang tidak kami antisipasi ketika platform dibuat," ungkap Eric.