Virus Corona COVID-19 Dibawa Meteor saat Jatuh ke Bumi
- U-Report
VIVA – Virus Corona (COVID-19) telah menginfeksi ratusan ribu orang di dunia sejak ditemukan pada November tahun lalu. Tingginya angka penderita positif Corona yang meninggal dunia ini belum pernah terlihat sebelumnya dan belum ada penawarnya.
Dikutip dari situs Express, Kamis, 19 Maret 2020, Virus Corona sudah ada sejak 1960-an, namun baru tujuh yang ditemukan termasuk COVID-19, SARS-CoV dan MERS-CoV. Banyak ahli yang percaya bahwa virus ini dibawa oleh hewan liar. Namun, ada pula ahli yang mengatakan bahwa Virus Corona dibawa oleh meteor dari luar angkasa ke Bumi.
Chandra Whickramasinghe meyakini kalau Virus Corona COVID-19 datang dari luar angkasa. Virus tersebut dibawa saat meteor jatuh ke Bumi pada Oktober 2019, dan kemudian tersebar di China, yang dipercaya sebagai wilayah pertama wabah itu tersebar.
"Wabah baru ini sangat mungkin memiliki koneksi ruang. Bukan novel, tapi dalam astronomi dikenal sebagai panspermia," kata Chandra. Namun, klaim tersebut telah banyak ditentang ilmuwan lain, di mana mereka berpikir mustahil virus bisa bertahan lama di luar angkasa. Salah satunya Graham Lau.
Ilmuwan NASA itu mengatakan bahwa teori tersebut tidak masuk akal. "Ini salah satu klaim yang luar biasa dan membutuhkan bukti yang luar biasa juga. Meskipun itu ide menarik tapi kami belum bisa menerimanya. Jika itu nyata maka menjadi hal yang bagus. Tapi kita tidak bisa melewatkan pengujian dan langsung ke kesimpulan," ungkapnya.
Belum ada bukti konket bahwa Virus Corona berasal dari luar angkasa. Namun, sudah banyak studi yang menunjukkan virus itu memang asalnya dari Bumi. Virus Corona COVID-19 adalah keluarga patogen zoonosis yang mempengaruhi hewan dan manusia.
Beberapa jenisnya bisa menular ke manusia, namun pengetahuan kita mengenai ini masih terbatas. Virus Corona yang bisa menular ke manusia adalah 229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, SARS-CoV dan SARS-CoV-2.